Suka Duka Nomor 10 di Real Madrid, dari Luis Figo Hingga Luka Modric
FOOTBALL265.COM – Jersey bernomor punggung 10 di Real Madrid memiliki perjalanan penuh suka dan duka. Jersey ini pernah sukses dikenakan Luis Figo, dan sempat jadi kutukan sebelum akhirnya bertemu pemiliknya.
Setiap klub pasti memiliki nomor punggung keramat. Misalnya di Inggris, Manchester United memiliki nomor 7 yang pernah sukses dikenakan Cristiano Ronaldo, namun melempem saat dipakai Alexis Sancez.
Sedangkan di LaLiga Spanyol, salah satu nomor yang dianggap keramat yakni nomor 10 milik Real Madrid. Dilansir dari outlet olahraga Spanyol, Marca, nomor 10 Real Madrid ini rupanya telah mengalami beragam keberuntungan selama seabad terakhir.
Bermula dari sosok legenda klub Luis Figo. Gelandang sayap asap Portugal ini tiba di Real Madrid pada tahun 2000. Transfernya dianggap rekor sekaligus pengkhianatan dari mantan klubnya, Barcelona.
Di Barcelona, Figo mengenakan nomor kostum 7, sedangkan di Santiago Bernabeu dia mendapat nomor 10. Nomor ini sebelumnya pernah dipakai legenda Madrid, Raul Gonzalez.
Selama lima tahun bermain untuk Real Madrid, Figo berhasil membuktikan diri sebagai salah pemain terhebat. Dia juga memenangi tujuh gelar, termasuk tiga gelar LaLiga dan satu gelar Liga Champions.
Figo kemudian hengkang ke Inter Milan yang merupakan klub terakhirnya sebelum dia pensiun pada 2009. Kepergian Figo dari Real Madrid inilah yang menjadi awal kutukan nomor punggul 10 di Real Madrid.
Nomor 10 sejak saat itu mengalami kisah suram. Para pemain yang dianggap jadi penerus Figo, seperti Robinho, Wesley Sneijder dan Lassana Diarra semuanya gagal memberikan pengaruh yang besar bersama kostum tersebut.
Robinho awalnya dianggap sebagai titisan Pele saat pertama kali tiba di ibukota Spanyol, namun akhirnya dia dijual ke Manchester City dengan harga 42 juta euro.
Kemudian ada Sneijder, yang menjalani musim pertama secara mengesankan namun tidak diikuti dengan musim kedua. Dia pun akhirnya dilepaskan Real Madrid ke Inter Milan dengan harga 16 juta euro saja.
Setelah pemain asal Belanda itu pergi, nomor 10 dilungsurkan kepada Diarra. Sayangnya, dia hanya mampu bertahan satu tahun sebelum akhirnya hengkang ke Anzhi Makhachkala.
Nomor 10 juga sempat diwariskan kepada Mesut Ozil. Meski mencicipi kesuksesan di Santiago Bernabeu, masa baktinya untuk tim hanya sebentar saja. Dia akhirnya dikirim ke Arsenal.
James Rodriguez yang digadang-gadang bakal sukses di Real Madrid saat tiba pada 2014 silam, juga gagal menghidupkan lagi ruh ‘Luis Figo’ dalam kostum nomor 10 yang dikenakannya.
Pemain asal Kolombia itu akhirnya dipinjamkan ke Bayern Munchen pada musim panas 2017, dengan nomor 10 lantas diambil alih oleh Luka Modric dari sebelumnya dia mengenakan nomor 19.
Di dalam penguasaan Luka Modric inilah, kutukan nomor 10 seolah-olah berakhir. Pasalnya, gelandang asal Kroasia itu mampu memenangkan gelar Liga Champions ketiga Madrid di bawah asuhan Zinedine Zidane.
Berkat penampilannya bersama klub dan timnas Kroasia, Luka Modric juga mampu mematahkan dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Mesis untuk memenangkan Ballon d’Or 2018.
Performa Modric sendiri sempat merosot pasca-kepergian Zidane pada musim panas 2018. Namun ketika Zidane kembali mengambil alih tim pada 2019 silam, dia seperti terlahir kembali.
Posisi Modric pun sama pentingnya dengan Sergio Ramos dan Karim Benzema di Real Madrid, yang telah menjadi andalan skuat Zidane saat mereka memenangkan Supercopa de Espana dan LaLiga Spanyol musim lalu. Dia masih merupakan salah satu pemain paling enerjik di lapangan meskipun usianya sudah menginjak 35 tahun.