Petr Cech Turun Gunung, Sekadar Kosmetik atau Pemantik?
FOOTBALL265.COM - Kembalinya Petr Cech sebagai kiper klub Liga Inggris, Chelsea, setelah pensiun mengejutkan banyak pihak, apakah ia bakal sekadar jadi pelengkap atau menjadi sosok pembeda?
Kabar mengejutkan datang dari Liga Inggris. Mantan kiper senior Chelsea dan Arsenal, Petr Cech, dipastikan bakal kembali merumput di kompetisi musim 2020/21.
Kepastian ini diketahui saat Chelsea menyerahkan ke-25 pemain di batas akhir pendaftaran skuad. Nama Petr Cech tercatut sebagai kiper ketiga dalam skuad The Blues.
Padahal, kita sama-sama ketahui, kiper asal Republik Ceko itu telah pensiun dari sepak bola profesional pada 2019. Bahkan, usai pensiun Cech langsung diangkat sebagai penasihat teknis.
Namun, layaknya sepak bola yang bundar, tak ada yang tak mungkin. Tanda-tanda kembalinya Petr Cech ke lapangan hijau sudah mulai terlihat ketika dirinya menjadi pelatih kiper.
Penyebabnya apalagi kalau bukan performa kiper utama Chelsea, Kepa Arrizabalaga yang melempem. Namun, melatih saja sepertinya tidak cukup.
Chelsea dalam kondisi terjepit setelah kiper kedua yang baru merek datangkan, Edouard Mendy, cedera. Sementara Kepa masih sering melakukan blunder.
Dengan kerentanan ini, opsi tak umum pun diambil dengan meminta sang legenda kembali mengawal mistar gawang.
Tamparan Keras untuk Kepa dan Manajemen
Kembalinya Petr Cech ke lapangan hijau secara tidak langsung menjadi tamparan keras bagi Kepa Arrizabalaga. Entah bagaimana dirinya bisa menjadi kiper termahal di dunia usai serangkaian blunder yang dilakukannya bersama Chelsea sejak musim lalu.
Pada pekan perdana, kiper asal Spanyol itu sudah melakukan blunder saat gagal menghalau tendangan jarak jauh lemah menyusur tanah dari pemain Brighton, Leandro Trossard.
Teranyar, kiper 23 tahun itu melakukan blunder fatal saat Chelsea diimbangi Southampton 3-3 pada pekan kelima Liga Inggris. Kepa jadi aktor antagonis yang bikin Chelsea kebobolan pada menit 57 oleh Che Adams.
Keragu-raguan Kepa dalam menerima bola dari bek Kurt Zouma membuat bola menjadi liar dan berhasil direbut. Sungguh sebuah penampilan yang tak mencerminkan harga sang pemain.
Kepa juga saat ini menyandang predikat kiper paling buruk dalam menghalau tembakan dari luar kotak penalti setelah 19 gol berhasil bersarang kegawangnya. Itu adalah angka terburuk di antara semua kiper Liga Inggris sejak dirinya datang ke Liga Inggris.
Selain Kepa, manajemen Chelsea juga jadi pihak yang patut malu atas turun gunungnya Petr Cech. Ini membuktikan bahwa mereka gagal mempersiapkan tim secara merata.
Meski memiliki armada mewah di lini depan, mereka justru keropos di pos pertahanan. Jika Chech pada akhirnya turun, mungkin Kepa lebih pantas untuk menjadi kiper ketiga.
1. Bukan Sekadar 'Kosmetik'
Kembalinya Petr Cech ke skuad Chelsea jelas bukan sekadar pemanis atau kosmetik. Saat ini Cech tercatat sebagai kiper ketiga klub sebesar Chelsea, itu artinya ia akan siap diturunkan kapan saja pada level tertinggi di kompetisi paling bergengsi di dunia.
Tentu kondisinya kemungkinan besar akan menurun dibanding masa kejayaannya dahulu. Namun, di usia ke-38, bukan hal mustahil baginya untuk bisa menjadi kiper yang bisa diandalkan.
Sebagai seorang kiper, skill bukanlah satu-satunya hal yang harus dimiliki, tetapi ada pengalaman yang berujung pada ketenangan dalam menjaga gawang.
Selama membela Chelsea, Petr Cech telah merasakan kejayaan. Ia meraih 4 gelar Liga Inggris, 4 FA Cup, 3 Piala Liga, 1 Liga Champions, dan 1 Liga Europa.
Pencapaian di atas belum tentu bisa diulangi oleh kiper-kiper Chelsea di masa depan. Dan di usia 38 tahun ini, semangat itu bakal dibawa Petr Cech untuk Chelsea di bawah asuhan mantan rekannya, Frank Lampard.
Seperti kita ketahui dalam dunia sepak bola banyak kiper-kiper top yang masih bersaing di level teratas meski sudah berusia uzur. Sebut saja Van der Sar (Manchester United), Oliver Kahn (Bayern Munchen), Pepe Reina, sampai Gianluigi Buffon (Juventus).
Maka sangat mungkin bagi seorang Petr Cech untuk bisa tampil prima bagi Chelsea. Ia juga bisa 'memantik' atmosfer kompetisi yang sehat bagi Kepa sekaligus memberikan waktu bagi Chelsea mencari kiper baru di Januari nanti.
Meski begitu, tetap saja ada sejumlah hal yang harus Cech perhatikan. Terutama dalam pemulihan kondisi fisik setelah lama tak bertanding. Beruntung, tugasnya sebagai pelatih kiper akhir-akhir ini diyakini membuatnya tetap tajam.
Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh Lampard. Menurutnya, mantan kompatriotnya itu masih dalam kondisi fit untuk turun gunung sekaligus memantik mental anak asuhnya.
"Dalam hal posisi di mana Pete berada (kiper), ya dia fit. Dia sangat bugar," katanya.
"Dia masih relatif muda, Pete pensiun untuk bermain sepak bola mungkin ketika dia bisa terus bermain."
Menarik untuk menyaksikan 'persaingan' kiper utama Chelsea antara Petr Cech, Kepa, dan Mendy. Namun yang menjadi pertanyaan utamanya nanti, apakah The Blues berhasil memperkuat lini pertahanannya untuk Liga Inggris musim ini?