Ketika Stefano Pioli Dibuat Pusing dengan Kedalaman Skuad AC Milan
FOOTBALL265.COM - Kedalaman skuad menjadi salah satu kunci raksasa Serie A Italia, AC Milan, dalam mengarungi musim ini, tetapi hal ini bisa malah membuat Stefano Pioli kebingungan.
AC Milan meraih hasil memuaskan kala melakoni laga kedua Grup H Liga Europa kontra Sparta Praha di San Siro, Kamis (29/10/20) dini hari WIB. I Rossoneri sanggup menang dengan skor telak 3-0.
Andai bisa memanfaatkan lebih banyak peluang, mungkin Alessio Romagnoli dkk bisa menang dengan sekor lebih besar. Dalam laga ini, sejumlah pemain tampil gemilang.
Mereka di antaranya adalah Diogo Dalot, Rafael Leao, Sandro Tonali, sampai Brahim Diaz. Kecuali Leao, mereka tampil sebagai starter.
Diogo Dalot yang harusnya berposisi fullback kanan dimainkan Stefano Pioli di pos kiri menggantikan Theo Hernandez. Hasilnya, ia sanggup membuat satu assist dan satu gol.
Sementara Brahim Diaz sanggup menceploskan satu gol hasil assist dari Zlatan Ibrahimovic. Brahim Diaz memainkan peranan nomor 10 yang biasa ditempati oleh Hakan Calhanoglu.
Hasil di atas pun menggambarkan betapa mantapnya kedalaman skuad AC Milan musim ini. Seperti diketahui, Milan tidak menurunkan sebagian pilarnya pada laga kemarin semalam.
Nama-nama seperti Hakan Calhanoglu, Theo Hernandez, Gianluigi Donnarumma, Ante Rebic, Frankc Kessie (pengganti), dan Alexis Saelemaekers tidak diturunkan di laga tersebut.
Padahal, mereka selalu tampil reguler di Serie A dan membantu Milan memuncaki klasemen hingga pekan kelima dengan 13 poin. Bisa dibilang, AC MIlan mempunyai dua tim untuk dipersiapkan tampil di Serie A dan pentas Eropa.
1. Pusingnya Stefano Pioli
Ternyata, memiliki kedalaman skuad yang mumpuni bisa tak selamanya membuat pelatih tenang. Stefano Pioli mengaku bingung dengan banyaknya opsi dan kombinasi yang bisa dipakai di dalam timnya.
Seusai memuji permainan anak asuhnya di laga melawan Sparta Praha, Pioli mengaku sulit memilih Starting XI untuk timnya saat ini. "Harus saya akui, saat ini semakin sulit memilih starting XI karena semua pemain melakukan tugasnya dengan sangat baik." ujarnya di konferensi pers.
Namun begitu, Stefano Pioli memastikan bahwa inilah yang diinginkan oleh Milan dan sudah sewajarnya pelatih memanfaatkan hal tersebut sebaik mungkin.
AC Milan memang tampil luar biasa tahun ini. Mereka masih belum terkalahkan di 23 laga terakhir sejak bulan Juni musim lalu di semua kompetisi.
Dari total 23 laga, mereka meraih 18 kemenangan dan 5 kali seri serta mencetak 59 gol. AC Milan baru mencetak rekor klub dengan selalu membuat dua atau lebih gol dalam 12 pertandingan beruntun.
Dan sepertinya belum ada tanda-tanda bagi Milan untuk berhenti. Bagaimana tidak, menjelang laga melawan Udinese, Milan dapat kabar baik setelah penyerang sayap kiri utama mereka, Ante Rebic, telah pulih dari cedera.
Rebic menjadi kunci penampilan Milan pada musim lalu. Namun, dengan kembalinya Rebic, Pioli harus menentukan apakah akan memainkan striker Kroasia itu atau Rafael Leao yang awal musim ini telah mencetak 3 gol dan 3 assist.
Pioli makin dibuat 'pusing' karena di posisi itu ada juga wonderkid Norwegia, Jens Petter Hauge, yang baru pulih usai terpapar COVID-19.
Kecuali striker tengah yang dihuni Zlatan Ibrahimovic, Stefano Pioli memiliki opsi hampir sama baiknya di tiap lini.
Di posisi bek kiri, ada Theo Hernandez dan Diogo Dalot. Di posisi bek kanana ada Andrea Conti dan Davide Calabria.
Di posisi bek tengah ada duet Simon Kjaer-Alessio Romagnoli dan Matteo Gabbia. Di pos gelandang bertahan ada duo Kessie-Bennacer dan Sandro Tonali.
Di lini tengah, Milan memiliki dua pemain 'bernomor 10' ber-skill tinggi yakni Hakan Calhanoglu dan Brahim Diaz. Di pos sayap kanan, ada Alexis Saelemaekers dan Samu Castillejo.
Terakhir, di pos sayap kiri, ada tiga pemain mumpuni yakni Ante Rebic, Rafael Leao, dan Jens Petter Hauge. Semua pemain yang disebut di atas (kecuali Ante Rebic) telah menampilkan performa menjanjikan musim ini.
Maka tentu saja ini jadi sebuah dilema bagi Stefano Pioli. Namun untungnya, ini adalah sebuah dilema yang indah. Musim 2020-2021 diyakini bakal jadi musim terbaik AC Milan dalam satu dekade terakhir baik itu di Serie A Italia maupun pentas Eropa.