Performa Apik Makin Bikin AC Milan dalam Tekanan Besar
FOOTBALL265.COM - Performa memukau yang ditunjukkan klub Serie A Italia, AC Milan, bisa menimbulkan tekanan besar yang berpotensi menggagalkan target klub.
AC Milan meunjukkan determinasi luar biasa pada laga tandang melawan Udinese di Dacia Arena pada pekan keenam Serie A Italia, Minggu (01/11/20).
I Rossoneri berhasil menundukkan Udinese yang memberikan perlawanan sengit lewat penentu Zlatan Ibrahimovic pada menit ke 83'. Kemenangan dengan skor 1-2 itu membawa Milan makin kokoh di puncak klasemen dengan 16 poin hasil lima kemenangan dan satu kali imbang.
Milan pun memperpanjang catatan apik mereka dengan melakoni 24 laga tanpa kalah. Skuad asuhan Stefano Pioli meraih 19 kemenangan dan 5 kali imbang dengan mencetak 61 gol.
AC Milan selalu dua atau lebih gol di 13 laga beruntun. Deretan statistik di atas adalah yang terbaik di antara seluruh tim peserta lima liga top Eropa dalam dua musim terakhir.
Dengan capaian gemilang ini, ekspektasi terhadap pencapaian AC Milan pun menebal. Seperti diketahui, manajemen yang dipimpin oleh Ivan Gazidis (CEO) dan Direktur Teknik (Paolo Maldini) menegaskan di awal musim bahwa mereka menargetkan agar Milan bisa masuk empat besar zona Liga Champions Eropa.
Sudah selama sekitar tujuh tahun AC Milan absen dari kompetisi kasta teratas di benua Eropa itu. Padahal, AC Milan adalah pemain lama dan pemegang tujuh gelar juara.
Bukan Kebetulan
AC Milan mendadak tampil bagus selepas jeda pandemi. Hingga akhir musim, mereka tak terkalahkan di 11 laga musim lalu hingga akhirnya lolos ke zona Liga Europa.
Meski begitu, banyak pihak yang masih meragukan dan menanggap hal tersebut tak akan berlangsung lama. Namun, anggapan banyak orang salah.
Ternyata apa yang digapai Milan bukan kebetulan semata. Milan berhasil dibangun dengan sangat baik.
Kredit perlu diberikan kepada Paolo Maldini yang berhasil mendatangkan pemain yang sesuai dengan kebutuhan Milan seperti Rafael Leao, Ante Rebic, Alexis Saelemaekers, dan tentunya Zlatan Ibrahimovic.
Begitu pun dengan Stefano Pioli yang bak telah berjodoh dengan AC Milan. Akhirnya setelah Milan memecat sejumlah pelatih, Stefano Pioli mampu menemukan formula terbaik untuk skuad yang mereka miliki saat ini.
Formasi 4-2-3-1 menjadi andalan Milan yang pas untuk semua pemain yang ada baik itu starter maupun cadangan. Kedalaman skuad AC Milan adalah salah satu yang terbaik di Italia saat ini.
Hebatnya, semua ini dibangun oleh tim yang sangat muda, yakni rataan umur 24 tahun saja. Otomatis, tekanan terhadap Milan untuk meraih hasil lebih baik musim ini pun semakin tinggi. Sanggupkah Milan melewati hal tersebut?
1. Tekanan Tinggi
Tak bisa dipungkiri, hati para milanisti dan manajemen serta seluruh skuad tengah berbunga-bunga dengan hasil yang diraih Milan.
Namun, hal ini berpotensi bisa berubah menjadi tekanan. Berhasilnya Milan menempati posisi pertama dengan catatan tanpa kalah di klasemen Serie A Italia menimbulkan mimpi para fans agar Milan bisa meraih scudetto musim ini.
Dan secara psikologis, para pemain dan pelatih pun tentunya juga akan berusaha menggapai target lebih tinggi. Liga Champions adalah tujuan utama, tapi sudetto bisa jadi bonus luar biasa musim ini.
AC Milan bakal jadi sorotan dan tekanan ada pada pundak para pemain untuk bisa bersaing meraih scudetto. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi para pemain I Rossoneri.
Apalagi, mayoritas pemain Milan berisi pemain-pemain muda. Sekadar informasi, AC Milan adalah tim dengan rataan usia paling muda di antara lima liga top Eropa, yakni 24,5 tahun. Jika tak ada Ibra, mungkin angkanya bisa menurun lagi.
Untuk itu, ini menjadi tugas bagi Stefano Pioli dan pemain-pemain senior seperti Zlatan Ibrahimovic, Simon Kjaer, dan kapten Alessio Romagnoli untuk bisa menjaga emosi serta mental rekan-rekannya.
Penting bagi AC Milan untuk berkonsentrasi menatap laga per laga di Serie A Italia dan tak terbebani target tinggi. Sebab, jika terbeban, hal itu malah akan membuat penampilan Milan tidak lepas dan menurunkan mental pemain ketika menemui kekalahan.