Luis Suarez, Kepingan Puzzle yang Hilang di Tim Atletico Madrid
FOOTBALL265.COM - Kehadiran sosok Luis Suarez benar-benar melengkapi lini depan tim LaLiga Spanyol, Atletico Madrid, yang sebelumnya sudah memiliki Joao Felix.
Meskipun terkenal dengan permainan bertahannya, Atletico Madrid selalu memiliki deretan penyerang yang mematikan dari tahun ke tahun, dan musim ini menjadi milik Luis Suarez dan Joao Felix.
Mulai dari Fernando Torres, Diego Forlan, Sergio Aguero hingga Antoine Griezmann, Los Rojiblancos tidak pernah kehabisan penyerang tajam yang siap memaksimalkan peluang kapan saja mereka mendapatkan kesempatan menyerang balik.
Namun terakhir kali mereka memiliki duet lini serang mematikan adalah ketika Diego Costa dan David Villa bersatu di tim asuhan Diego Simeone, sebelum mereka hengkang pada musim panas tahun 2014.
Felix didatangkan tepat setelah Atletico melepas Griezmann ke Barcelona pada bursa transfer musim panas tahun 2019 lalu, seharga yang sama dengan sang striker timnas Prancis, yaitu 120 juta euro (Rp2 triliun).
Namun musim debutnya di Estadio Wanda Metropolitano tak berjalan dengan baik, lantaran sang penyerang asal Portugal hanya mampu melesakkan sembilan gol dan tiga assist dari 36 pertandingan.
Suarez Si Pengubah Keadaan
Mantan bintang Benfica ini kesulitan dipasangkan dengan Costa ataupun Alvaro Morata. Pergerakan Costa tidak cocok dengan gaya Felix, dan Morata terlalu terisolasi di lini serang.
Namun situasi berubah pada musim 2020/2021 ini, ketika Morata pindah ke Juventus dan Luis Suarez mendarat dari Barcelona pada saat bersamaan.
Kini, sang penyerang berusia 21 tahun itu telah melesakkan tujuh gol dan tiga assist dari 10 pertandingan di semua ajang, dengan enam gol di antaranya dicatatkan hanya dalam empat laga terakhir.
Terbaru, Felix menyarangkan dua gol saat Los Rojiblancos membantai Cadiz dengan skor 4-0 pada laga lanjutan LaLiga Spanyol pada akhir pekan, dengan Suarez turut menyumbangkan sebuah gol.
Atleti kini telah mencetak 11 gol dalam empat pertandingan, dengan Felix atau Suarez terlibat pada dua per tiga dari gol-gol tersebut.
Faktor Ketiga
Faktor kunci lainnya adalah keberadaan Marcos Llorente, gelandang bertahan yang diubah menjadi penyerang oleh Simeone, namun satu kesamaan dari situasi ini adalah kedatangan Suarez.
Simeone tetap mengandalkan formasi 4-4-2, namun Llorente beroperasi di sisi sayap dan bermain lebih sering ke lini pertahanan lawan ketika Atletico sedang menguasai bola.
Pada dasarnya, mereka akan bermain dengan formasi 4-3-3 ketika sedang mengendalikan aliran bola, dan dengan Suarez meneror para pemain bertahan lawan, Felix bebas untuk bergerak tanpa ketahuan.
Pergerakannya hampir seperti false nine dan kebebasan ini memberikannya peluang untuk bermain dengan cara apa pun yang diinginkannya.
Hasil dari investasi mahal hingga senilai Rp2 triliun tersebut akhirnya menghasilkan hal yang menjanjikan untuk Atletico Madrid. Kini Joao Felix perlu menjaga performanya, mencari cara agar dirinya dan Suarez tetap tajam untuk klub di LaLiga Spanyol dan Liga Champions.