GM Arema FC Bandingkan Fenomena Liga 1 dengan Eksistensi Tarkam
FOOTBALL265.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo sampai membandingkan fenomena yang terjadi atas penundaan Liga 1 dengan eksistensi laga tarikan kampung alias tarkam yang kian menjamur.
Acuannya sama, yaitu dengan tidak terbitnya izin keramaian dari kepolisian. Bahwa kompetisi Liga 1 yang sudah berupaya menerapkan aturan protokol kesehatan secara ketat, justru gagal terlaksana.
"Sejujurnya, sepak bola itu memang tidak bisa dimatikan. Buktinya, saat ini saja banyak sekali (laga) tarkam dengan model apa pun (format ekshibisi atau turnamen)," kata Ruddy Widodo, Rabu (18/11/20).
Sementara laga-laga tarkam dengan situasi seadanya, malah dibiarkan terus bergulir hingga kian menjamur hampir di setiap daerah. Hal ini justru kontraproduktif dengan kampanye protokol kesehatan yang terus digaungkan pemerintah selama masa pandemi covid-19.
"Memang ada yang menjalankan protokoler (kesehatan), tapi lebih banyak yang tidak," sambung dia.
Dan yang lebih ironis, ada sejumlah tarkam yang menjadi kampanye terselubung dari agenda politik. Asumsi itu merujuk pada agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang terjadi di sejumlah daerah, baik kabupaten atau kota.
"Bahkan ada lho, laga tarkam yang digunakan sebagai kendaraan (politik)," tandas Ruddy Widodo.
Sejauh ini, klub berlogo kepala singa itu tidak mengatur larangan bagi pemainnya dalam mengikuti laga tarkam. Segala risiko dan konsekuensi dikembalikan kepada anggota tim, dengan berasumsi mereka berlabel pemain profesional yang sudah paham tugasnya.