Tetangga Baru, PSIS Beri Respons Positif Kepindahan Bhayangkara FC ke Solo
FOOTBALL265.COM – Manajemen PSIS Semarang menyambut baik keputusan salah satu peserta Liga 1, Bhayangkara FC, yang memutuskan pindah kandang ke Kota Solo usai sebelumnya bermarkas di DKI Jakarta.
Ya, The Guardians memilih Stadion Manahan dan kota yang identik dengan Pasar Klewernya ini sebagai rumah baru usai beberapa tahun terakhir berkandang di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta.
Menurut manajemen PSIS, hijrahnya Bhayangkara FC ke Solo akan memberi warna baru dan gairah baru terhadap persepak bolaan yang ada di Jawa Tengah.
Apalagi dengan berkandang di Solo, maka bisa dibilang Bhayangkara FC menjadi tim yang memiliki jarak kandang terdekat dengan PSIS. Waktu tempuh Semarang ke Solo sendiri atau sebaliknya bisa ditempuh hanya dengan waktu 90 menit.
“Ya, tentu kami menyambut baik usai Bhayangkara FC pindah ke Solo. Tetangga baru kita lah. Bhayangkara FC juga bukan orang baru bagi kami. Dulu Bhayangkara FC sempat dipegang Pak Condro (Komjen Purn Condro Kirono) yang cukup dekat dengan kami. Hubungan kami baik,” tutur General Manager PSIS, Wahyu Winarto, Sabtu (28/11/20).
Pria yang kerap disapa Liluk ini juga berharap Bhayangkara FC bisa nyaman tinggal di rumah barunya dan tentunya bisa disambut dengan baik oleh masyarakat Solo khususnya pecinta sepak bola di daerah tersebut seperti Pasoepati.
“Semoga mereka bisa mendapatkan hati dari Pasoepati dan tentunya berharap suporter PSIS juga menyambut baik langkah Bhayangkara FC yang pindah ke Solo. Kan kalau away jaraknya juga cukup dekat. Kalau Jakarta kan lumayan jauh,” tandas Liluk.
Liluk juga optimis bahwa dengan hijrahnya Bhayangkara FC ke Solo tak akan berpengaruh terhadap hubungan suporter PSIS dan Persis Solo sebagai tim asli Surakarta ketika bertandang ke sana.
Pria yang juga wakil ketua DPRD Semarang ini yakin semua kelompok suporter di Jawa Tengah saat ini sudah dewasa.
“Kami sendiri tidak ada kekhawatiran terkait gesekan. Kami yakin baik suporter PSIS atau pun suporter di Solo sudah semakin dewasa. Sepak bola ini hiburan, bukan cari musuh,” tutup Liluk.