Tak Ada Perubahan Berarti dari Mikel Arteta untuk Arsenal
FOOTBALL265.COM – Arsenal kembali meraih hasil minor di laga Liga Inggris 2020-2021 usai secara memalukan tumbang 1-2 dari Wolverhampton di kandang sendiri. Kekalahan ini seakan menjadi sinyal bahwa tak ada perubahan berarti dari Mikel Arteta untuk The Gunners.
Bermain di Emirates Stadium, Arsenal bertekad meraih kemenangan di laga melawan Wolves karena akan mengatrol posisi The Gunners dan juga menaikkan mental para pemainnya.
Arteta yang paham akan hal ini menurunkan starting terbaiknya. Pierre-Emerick Aubameyang diturunkan sebagai penyerang tengah ditopang oleh trio Willian, Joe Willock dan Bukayo Saka dalam skema 4-2-3-1.
Di posisi Double Pivot, Arteta memainkan Dani Ceballos dan Granit Xhaka serta memainkan empat bek dengan duet duo Brasil, Gabriel Magalhaes dan David Luiz.
Di atas kertas, skema ini merupakan skema terbaik yang dimiliki Arsenal dengan komposisi pemainnya saat ini. Tentu Arteta tinggal meramu strateginya untuk meraih kemenangan saat menjamu Wolves.
Namun entah bagaimana, skema ini tak berjalan dan tak membuat Wolves tertekan. Malahan tim tamu lebih leluasa bermain dan mampu meraih tiga poin di markas Arsenal.
Di babak pertama, Arsenal bahkan tertekan dari tamunya tersebut. Wolves secara leluasa menguasai permainan di lapangan tengah dan mampu mencetak dua gol lewat skema serangan cepat dari sisi sayap.
Arsenal pun mencoba melakukan skema yang sama. Mengandalkan Saka dan Willian di kedua sayap, umpan silang banyak dilepaskan. Sayangnya, dari toal 31 umpan silang, hanya tiga saja yang sukses dimanfaatkan rekan-rekannya.
Mudah memang menyalahkan para pemain Arsenal atas kekalahan dari Wolverhampton Wanderers. Namun, sorotan harus diberikan ke Mikel Arteta yang belum memberi perubahan berarti dari segi permainan dan hasil untuk The Gunners.
Total 10 bulan sudah Arteta berada di Arsenal sebagai pelatih. Durasi tersebut dirasa cukup baginya untuk mengenal para pemain dan menerapkan taktiknya sesuai kapabilitas para pemainnya.
Gelar Piala FA dan Community Shield seakan menjadi gambaran optimisme Arsenal bahwa akan ada perubahan yang diberikan Arteta. Namun, sejak Agustus (laga Community Shield), Arteta dan The Gunners tak menunjukkan progres nyata.
Laga melawan Wolves jadi puncaknya. Di laga ini, tepat setahun sudah Arsenal memecat Unai Emery. Sebagai catatan, Emery dipecat karena The Gunners ada di tempat ke-8 dengan 18 poin saja.
Dengan materi yang sebagian besar sama dan ditambah beberapa penggawa anyar, Arteta hingga saat ini membawa Arsenal di posisi ke-14 dengan 13 poin. Buruknya lagi, The Gunners mencetak 10 gol dan kebobolan 12 gol.
Jelas secara posisi, Arteta tak lebih bagus atau terkesan buruk ketimbang Emery yang dipecat tepat satu tahun silam.
Tanda nyata bahwa Arsenal tak mengalami kemajuan berarti di tangan Arteta lebih terlihat dari skema penyerangan The Gunners. Entah bagaimana, Meriam London dalam empat laga terakhirnya hanya mampu melepaskan delapan tembakan ke gawang.
Jumlah tersebut hanya unggul dari Burnley yang dalam empat laga terakhir hanya melepaskan enam tembakan ke gawang. Sebagai informasi, Burnley terkenal dengan permainan bertahan secara total.
Kekalahan atas Wolves juga makin memperpanjang catatan buruk Arsenal dalam bertahan. Di tangan Arteta, The Gunners tak pernah mencetak Clean Sheets dalam tujuh laga kandang terakhirnya secara beruntun.
Semua fakta ini kian membuat posisi Arteta terjepit. Tak ayal tagar #ArtetaOut bergema di lini masa Twitter sejak Senin (30/11/20) dini hari WIB.
Entah problema apa yang dimiliki Arsenal sejauh ini. Namun, kekalahan atas Wolverhampton Wanderers benar-benar menjadi puncak tereksposnya kapasitas Mikel Arteta sebagai pelatih.