Pergantian Nama Stadion Diego Maradona Ditentang Pemuka Agama, Ada Apa?
FOOTBALL265.COM – Pergantian nama stadion milik klub Serie A Italia, Napoli, dari San Paolo ke Diego Armando Maradona rupanya ditentang sejumlah pemuka agama setempat.
Dunia sepak bola diguncang oleh kabar duka beberapa hari yang lalu, ketika Diego Armando Maradona diketahui meninggal dunia di kediamannya di Argentina, Rabu (25/11/20) lalu. Legenda Argentina ini disebut-sebut meninggal akibat terkena serangan jantung.
Bintang yang meninggal dalam usia 60 tahun itu dikenal sebagai legenda bagi Argentina, serta sejumlah klub yang pernah dibelanya, di antaranya Napoli.
Bersama Argentina, Diego Maradona menghadirkan trofi Piala Dunia pada tahun 1986. Sementara itu, bagi Napoli, sang legenda menghadirkan dua scudetto Serie A Italia serta satu trofi Piala UEFA.
Akibatnya, sebagai bentuk penghargaan, Napoli pun berniat mengganti nama stadion mereka dari Stadion San Paolo ke Stadion Diego Armando Maradona. Rencana ini pun telah disetujui oleh pemerintah kota Naples, termasuk wali kota Luigi de Magistris.
Pergantian nama itu pun disambut gembira oleh penduduk Naples yang menganggap Diego Maradona layaknya dewa bagi mereka. Meski demikian, rupanya ada sejumlah pihak yang menentang rencana tersebut.
Dilansir Football Italia, salah satu penolakan itu datang dari para pastor Katolik. Para pastor ini bahkan telah menyuarakan penolakan mereka dengan menyurati Uskup Agung Naples, Crescenzio Sepe.
Mereka tidak sepakat dengan penghilangan nama orang kudus dari stadion itu dan meminta supaya nama San Paolo tetap disertakan dalam nama baru stadion berkapasitas 55.000 penonton tersebut.
"Stadion San Paolo harus dinamai menurut nama orang kudus yang membawa kita kepada Yesus Kristus. Dengan segala kerendahan hati, kami bertanggung jawab memberitahu Anda soal itu," tulis mereka dalam isi surat tersebut.
"Kami semua setuju dengan satu hal: Kami tidak menginginkan penghilangan total. Tidak masalah menamakannya menjadi Stadion San Paolo-Maradona, seperti di Milan ada San Siro-Meazza. "tu akan menjadi kompromi yang tepat untuk menyelamatkan iman dan menghormati sang juara," pungkasnya.