Arturo Vidal, Ketika Performa di Lapangan Tak Sepadan Omongan
FOOTBALL265.COM - Bintang Inter Milan, Arturo Vidal, kembali buat ulah yang merugikan timnya pada laga melawan Crotone di pekan ke-15 Liga Italia 2020-2021.
Inter Milan sukses mengamankan tiga poin saat membekuk Crotone dengan skor telak 6-2 pada pekan ke-15 Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (03/01/21).
Dalam laga tersebut, striker asal Argentina, Lautaro Martinez, berhasil mencatatkan hattrick. Walau mendapatkan kemenangan telak, Inter sempat tertekan pada babak pertama.
Tim tamu Crotone mengejutkan publik Giuseppe Meazza lewat gol cepat pada menit ke-12. Setelah sempat tertinggal, Crotone kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Gelangdang Inter Milan, Arturo Vidal, menjadi sosok dalam sorotan lantaran penampilannya yang buruk sehingga menyebabkan tim tamu mencuri gol di babak pertama.
Vidal menjadi biang keladi atas penalti yang didapatkan Crotone. Vidal secara jelas menjegal Arkadiusz Reca di kotak penalti. Vladimir Golemic yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Tak cuma permainan kasar dari Vidal, pemain gaek asal Chile itu juga sering sekali melakukan protes kepada wasit. Hal-hal tersebut bahkan sampai membuat pelatih Inter Milan, Antoni Conte, merasa muak.
Selepas laga Conte dengan tajam mengritik Vidal karena penalti yang didapatkan Crotone. Conte juga menyebut Vidal terlalu sering melakukan protes.
Conte pun tanpa segan langsung mengganti Vidal pada jeda menjelang babak kedua. Hasilnya, di babak kedua Inter sanggup menggelontorkan empat gol untuk mengamankan kemenangan menjadi 6-2.
1. Makin Tua Makin 'Buat Onar'
Kekecewaan Antonio Conte kepada Arturo Vidal terbilang cukup ironis. Pasalnya, Contelah yang secara langsung meminta Inter untuk mendatangkan Vidal.
Conte beralasan bahwa timnya butuh sosok bek tanggung yang berpengalaman. Namun apa daya, selama hampir setengah musim membela Inter, Vidal lebih sering membuat masalah untuk Inter.
Penampilan buruk Vidal atas Crotone bukanlah yang pertama kali. Saat melawan Real Madrid di Liga Champions, Vidal juga tampil buruk dan merugikan timnya ketika harus mendapatkan kartu merah saat laga baru berjalan 33 menit.
Bisa dibilang, Vidal menunjukkan aksi bodoh yang berujung kartu merah konyol. Vidal yang berada di kotak penalti melakukan diving saat dihadang oleh Rafael Varane.
Wasit pun memberikan kartu kuning atas aksi diving tersebut. Vidal langsung tak terima atas keputusan wasit dan melakukan protes keras.
Tanpa ampun, wasit Anthony Taylor langsung mengeluarkan kartu kuning kedua alias kartu merah. Terusirnya Vidal dari lapangan jelas langsung membuat keseimbangan permainan Inter terganggu.
Arturo Vidal yang musim ini didatangkan dari Barcelona memang dikenal sebagai pemain yang temperamental. Meski agresivitasnya sebagai gelandang dibutuhkan, namun Vidal kerap melakukan blunder-blunder tak penting.
Misalnya saja saat ia beberapa kali terjatuh sendiri di kotak penalti. Kemudian, Vidal juga kerap melakukan protes tak penting kepada wasit. Dan yang lebih parah, performanya di lapangan bisa merosot drastis ketika sedang dalam kondisi emosional.
Sikap Vidal yang merugikan klub-klubnya itu bukan hanya terjadi di lapangan, melainkan juga di luar lapangan. Vidal kerap 'buat onar' dengan komentar kontroversialnya di media.
Sebut saja saat dirinya janji potong buah zakar jika Liverpool lolos ke final Liga Champions 2018/19. Akhirnya Vidal pun harus menanggung malu atas mulut besarnya tersebut lantaran The Reds musim itu benar-benar melenggang ke final.
Arturo Vidal yang kini sudah berusia 33 tahun semestinya sudah bisa lebih mengendalikan emosinya. Namun justru semakin bertambah usia, Vidal semakin temperamental dan kekanak-kanakan.
Antonio Conte pun mulai gerah dan menyatakan kepadanya secara langsung bahwa tak ada jaminan tempat baginya di Inter jika terus bermain buruk.
"...karena tidak ada yang mendapat jaminan tempat di tim ini," ujar Conte kepada Sky Sport Italia.
"Dia (Vidal) harus membuktikan bahwa dia pantas bermain dan melakukan lebih baik daripada yang dia lakukan saat ini.” katanya.
Selepas laga melawan Crotone, Inter Milan dihadang lawan kuat di dua pekan terakhir paruh pertama Liga Italia 2020-2021, yakni saat bertandang ke markas Sampdoria (06/01/21) dan AS Roma (10/01/21).