x

Chelsea Diterpa Krisis, Bukan Frank Lampard Saja yang Salah

Rabu, 20 Januari 2021 21:05 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Benarkah jebloknya penampilan Chelsea di Liga Inggris musim ini adalah kesalahan dari Frank Lampard seorang?

FOOTBALL265.COM - Benarkah jebloknya penampilan Chelsea di Liga Inggris musim ini adalah kesalahan dari Frank Lampard seorang?

Chelsea kembali harus merasakan pahitnya kekalahan saat ditumbangkan Leicester 2-0 pada pekan ke-18 Liga Inggris 2020/21. Itu adalah kekalahan kelima yang Chelsea terima dalam delapan laga terakhir. 

Penampilan buruk yang ditampilkan The Blues pun membuat posisi mereka di klasemen terus melorot hingga menembus peringkat ke-8 Liga Inggris. Situasi ini jelas sangat berbahaya mengingat Chelsea musim ini ditargetkan menjadi pesaing juara. 

Chelsea mengawali musim ini secara meyakinkan dengan merekrut banyak bintang ternama dengan harga sangat mahal seperti Kai Havertz, Timo Werner, sampai Hakim Ziyech. Setelah sempat tampil stabil di tiga besar, Chelsea tiba-tiba mengalami penurunan performa yang luar biasa. 

Baca Juga
Baca Juga

The Blues hanya mampu dua kali menang dari delapan laga terakhir di mana lima di antaranya berakhir kekalahan. Situasi ini otomatis membuat pelatih Frank Lampard terpojok. 

Lampard dianggap sebagai biang keladi penurunan performa Chelsea musim ini. Sebab di atas kertas, The Blues memiliki skuad di atas rata-rata. 

Namun begitu, benarkah semua kesalahan ini bertumpu pada Lampard seorang? Sebab jika kita telaah lebih mendalam sejatinya bukan Lampard saja yang jadi penyebab penurunan performa Chelsea. 

Beri Waktu

Tak ada yang begitu berbeda dari formasi 4-3-3 yang dimainkan Lampard kala meraih sembilan laga tanpa kalah di akhir tahun lalu. Namun, dengan formasi 4-3-3 itu, Lampard juga harus menderita lima kekalahan dari delapan pertandingan terakhir Liga Inggris. 

Maka tudingan pun mengarah kepada kualitas dari skuad Lampard. Betul bahwa di Stamford Bridge bercokol nama-nama pemain top dunia. 

Namun, mengutip apa kata mantan legenda Man United, Roy Keane, Lampard dianggap bukan penyebab utama kejatuhan Chelsea. Menurut Keane, ada faktor lain yang berkaitan dengan waktu adapatasi. 

Seperti diketahui, dibanding Man United, Liverpool, Man City, atau klub-klub lain di Liga Inggris, Chelsea melakukan perombakan besar-besaran pada skuadnya. 

Ekspresi frustrasi pemain Chelsea usai kalah dari Everton

Dimulai dari kiper sampai penyerang, Chelsea kini dihuni nama-nama baru yang bahkan sebagian besar belum pernah bermain di Liga Inggris. Di pos kiper Chelsea baru mendatangkan Edouard Mendy untuk menggantikan Kepa Arrizabalaga. 

Di pos bek ada nama Thiago Silva dan Ben Chilwell yang masing-masing mengisi bek tengah dan kanan. Sementara di pos gelandang, bercokol nama-nama baru lainnya seperti Kai Havertz dan Hakim Ziyech. 

Tim 'baru' Chelsea ini diperlengkap dengan kehadiran mantan bomber Borussia Dortmund, Timo Werner. Jika disadari, Chelsea benar-benar tengah dalam revolusi besar di Starting XI mereka. 

Inilah yang dimaksud oleh Roy Keane bahwa Lampard membutuhkan waktu lebih banyak. Tentu alasan ini cukup masuk akal. 

Menyatukan para pemain baru yang bahkan banyak yang belum pernah main di Liga Inggris tentu jadi tugas cukup berat bagi Lampard di paruh tahun pertamanya melatih Chelsea. 

Baca Juga
Baca Juga

Pelatih lain pun juga belum tentu bisa melakukan yang lebih baik dari Lampard. Bahkan seorang Jurgen Klopp dan Pep Guardiola juga harus tertatih-tatih di tahun pertamanya melatih Liverpool dan Man City. 


1. Main Tanpa Tekad

Hasil Pertandingan Liga Inggris Fulham vs Chelsea

Adaptasi pun bukan satu-satunya isu utama dalam krisis Chelsea. Faktanya, ada aspek mental yang menyebabkan performa mereka menurun drastis. 

Mengutip perkataan Jamie Redknap, pundit yang juga merupakan mantan pelatih Liverpool dan Spurs, para pemain Chelsea dinilai terlalu lembek alias main tanpa tekad. 

"Ada beberapa pemain yang sedikit lembek. Mereka lembek di lapangan sehingga hanya berlari sekadarnya dan tidak mempunyai mental seorang pemenang," ujar Redknap kepada Sky Sports.

Perkataan Redknap memang ada benarnya. Terlihat jelas bahwa Chelsea kurang greget alias gahar di depan gawang. Mereka juga loyo dalam bertahan. 

Padahal, untuk menjadi pemain di klub sebesar Chelsea, dibutuhkan mental juara yang kuat untuk selalu berjuang meraih kemenangan di tiap laga. Menurut Redknap, semasa menjadi pemain, Lampard memiliki segalanya untuk jadi pemain juara. 

Namun, hal itu tak terlihat pada para pemainnya di masa saat ini. "Saya rasa itulah yang juga membuat Lampard frustrasi. Semasa jadi pemain, Lampard punya motivasi besar dan standar tinggi yang membuatnya jadi salah satu pemain terbaik di dunia, tetapi sayang sekarang hal itu tak terlihat pada sejumlah pemainnya," kata Redknapp.

Secara teknis, sebetulnya tak ada yang meragukan kualitas pemain-pemain Chelsea. Hanya saja, faktor non-teknis terkadang menjadi yang paling sulit ditemukan solusinya. 

Satu-satunya cara adalah bagaimana para pemain dan pelatih terus bersinergi dan berkembang di tiap laganya. Chemistry harus terjalin sempurna secepat mungkin agar tim bisa segera bekerja maksimal di Liga Inggris

Selain itu, tim pelatih Chelsea yang dipimpin Frank Lampard perlu kembali menekankan bagaimana pentingnya arti memakai seragam The Blues. Hal ini krusial untuk membangkitkan rasa lapar pemain akan kemenangan dan gelar. 

ChelseaFrank LampardLiga InggrisTimo WernerBerita Liga InggrisKai Havertz

Berita Terkini