Reaksi Kocak Kurnia Sandy terhadap Tradisi Kiper Bernama "Kurnia" di Arema
FOOTBALL265.COM - Arema FC termasuk salah satu klub yang disegani di Liga Indonesia. Jebolan kompetisi Galatama ini tercatat pernah sekali meraih trofi juara pada edisi 2009-2010.
Bukan cuma itu, Arema FC ternyata juga kerap berprestasi di ajang tak resmi, terutama Piala Presiden. Total klub berlambang singa tersebut mengolesi dua titel (2017 dan 2019).
Selain prestasi mentereng, Arema FC teridentifikasi sebagai gudangnya pemain-pemain bertalenta lintas posisi, khususnya kiper yang rupanya menyimpan sebuah tradisi unik.
Entah kebetulan atau memang sudah takdir, posisi nomor satu Arema FC hampir selalu berisikan kiper bernama "Kurnia". Tradisi ini diketahui sudah berlangsung sejak era 2000-an.
Dimulai dari Kurnia Sandy. Produk PSSI Primavera ini memperkuat Arema periode 2004-2006 dan ikut berjasa menghadirkan dua titel Copa Dji Sam Soe (kini Piala Indonesia) meski tak diturunkan di laga final, masing-masing melawan Persija Jakarta (2005) dan Persipura Jayapura (2006).
Berada di era yang sama dengan Kurnia Sandy, ada Achmad Kurniawan. Dia berseragam Arema selama sembilan musim dalam dua termin berbeda, yakni 2006-2008 dan 2010-2017, serta berandil mempersembahkan trofi Copa Dji Sam Soe 2006.
Berikutnya, tongkat estafet kiper Arema beralih ke Kurnia Meiga, yang notabene merupakan adik kandung dari Achmad Kurniawan. Dia disebut-sebut sebagai penjaga gawang terhebat Singo Edan sepanjang masa.
Alasannya simpel. Kurnia Meiga berstatus tulang punggung Arema sewaktu menjuarai ISL 2009-2010, kendati kala itu ia belum lama merayakan hari ulang tahunnya yang ke-20! Dia bahkan terpilih sebagai Pemain Terbaik.
Sayang, Kurnia Meiga mengalami cedera panjang sejak pertengahan Liga 1 2017 dan hingga kini belum memperlihatkan tanda-tanda pulih 100 persen.
Kehilangan Kurnia Meiga bukan berarti tradisi kiper bernama "Kurnia" di Arema FC terputus. Manajemen mendatangkan seorang pemain muda berlabel langganan timnas Indonesia U-23 yang lantas dipercaya menerima tongkat estafet menjelang kick-off Liga 1 2018.
Dialah Kurniawan Kartika Ajie yang sekarang masih berstatus kiper inti Arema FC. Total mantan pemain Persiba Balikpapan itu telah mencatat 21 penampilan, sebagian besar di Liga 1 2019.
Dengan kata lain, tradisi kiper bernama "Kurnia" di Arema FC masih lestari. Hal ini ternyata mengundang reaksi menggelitik dari salah seorang pelakunya, yaitu Kurnia Sandy.
Kiper legendaris yang sempat menimba ilmu di klub Serie A Italia, Sampdoria, di medio 1990-an ini mengaku baru sadar tentang adanya tradisi unik di Arema.
Padahal, dia sendiri merupakan bagian dari tradisi tersebut bersama Achmad Kurniawan, Kurnia Meiga, dan Kurniawan Kartika Ajie.
"Iya juga ya saya saja baru sadar belum lama ini. Saya sendiri heran kok bisa ada kebetulan seperti itu ya. Nama kami berempat sama-sama mengandung kata "Kurnia"," ujar Kurnia Sandy kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT beberapa waktu lalu.
Pemicu kesadaran Kurnia Sandy terhadap tradisi unik kiper bernama "Kurnia" di Arema FC tak lain adalah pemberitaan INDOSPORT berjudul "Selalu Ada Kurnia di Bawah Mistar Gawang Arema" yang dirilis pada Minggu, 28 April 2019.
Berita ini lantas beredar luas dan dikemas ulang oleh beberapa akun media sosial Instagram. Dari situlah kemudian sampai ke telinga Kurnia Sandy sehingga dibuat 'ngeh' soal tradisi tersebut.