Raksasa Timur Tengah dan Perusahaan Investasi Amerika Jadi Kandidat Investor Baru Inter Milan
FOOTBALL265.COM – Salah satu raksasa minyak asal Timur Tengah serta perusahaan investasi Amerika Serikat masuk dalam radar kandidat investor baru Inter Milan andai ditinggal Suning Group. Siapakah mereka?
Suning Group sendiri sebelumnya memang sempat dikabarkan bakal menjual saham kepemilikan Inter Milan. Hal ini didasari atas buruknya kondisi keuangan Nerazzurri sepanjang tahun 2020 lalu.
Berdasarkan lansiran laman Reuters dan Il Sole 24 Ore, diketahui bahwa Suning Grup berniat menjual saham mereka di Inter Milan sebesar 1 miliar Euro kepada siapapun calon investor yang berminat.
Sempat beredar kabar bahwa perusahaan investasi asal Inggris, BC Partners, jadi salah satu calon yang paling serius untuk membeli saham Inter Milan tersebut.
Namun berita itu urung terjadi, lantaran BC Partners hanya bisa memberikan tawaran sebesar 750 juta euro. Tawaran tersebut pun langsung ditolak Suning Group.
Meski nominal yang diberikan Suning Group cukup tinggi, namun laman Il Sole 24 Ore menjelaskan bahwa ada dua perusahaan raksasa dunia yang bersedia menyanggupi tawaran tersebut.
Mereka adalah Fortress Company dan Mubadala Investment Company. Dua perusahaan tersebut dikabarkan bakal membentuk satu konsorsium untuk mengakuisisi saham Inter Milan dari Suning Group.
“Fortress bisa meminta bantuan dari Mubadala, sebuah perusahaan yang mengelola dana kekayaan kedaulatan Uni Emirat Arab, untuk membentuk konsorsium dan bersama-sama membeli Inter,” tulis keterangan Il Sole 24 Ore tersebut.
Sebagai informasi, Fortress dan Mubadala adalah perusahaan cukup bonafit di dunia. Fortress misalnya, perusahaan yang berbasis di New York City ini merupakan firma yang bergerak di bidang manajemen investasi Amerika Serikat.
Pada 30 Juni 2020, perusahaan ini telah mengelola sekitar 45,5 miliar dollar aset alternatif dalam ekuitas swasta, dana lindung nilai cair serta dana kredit.
Sementara Mubadala Investment adalah perusahaan yang bergerak dalam mengelola dana investasi negara milik Uni Emirate Arab.
Perusahaan ini didirikan pada Januari 2017 usai melakukan merger dengan perusahaan Investasi Minyak International, Petroleum Investment Company, dan sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Abu Dhabi.
Andai dua perusahaan besar tersebut resmi mengakuisisi saham Inter Milan, akankah masalah keuangan La Beneamata bakal berakhir?
Serta, mampukah para investor baru nanti mengembalikan kejayaan Inter Milan yang sempat sirna sedekade terakhir? Menarik dinantikan.