Duel Antarlini Atletico Madrid vs Chelsea di Liga Champions: Veteran vs Bintang Muda
FOOTBALL265.COM – Atletico Madrid akan menghadapi Chelsea di leg 1 babak 16 besar Liga Champions, Rabu (24/02/21) dini hari. Berikut duel antarlini yang akan tersaji di laga itu.
Sama seperti pekan lalu, tengah pekan ini kompetisi Liga Champions akan kembali menggelar laga leg 1 babak 16 besar. Salah satu laga akan mempertemukan wakil LaLiga Spanyol, Atletico Madrid, dengan Chelsea yang merupakan utusan Liga Inggris.
Los Rojiblancos melaju ke fase gugur sebagai runner up Grup A di bawah Bayern Munchen. Sementara itu, The Blues adalah juara Grup E mengungguli Sevilla, Krasnodar, dan Rennes.
Atletico Madrid sendiri tampil mengejutkan di LaLiga Spanyol musim ini. Meski mulai menunjukkan penurunan dengan gagal menang di 2 laga terakhir, mereka masih memuncaki klasemen dengan keunggulan 3 poin dari Real Madrid, dan masih menyimpan 1 laga tunda.
Sementara itu, Chelsea mulai menunjukkan kebangkitan bersama Thomas Tuchel yang menggantikan Frank Lampard. The Blues tak terkalahkan dalam 7 pertandingan bersama Tuchel dan kini bertengger di peringkat 5.
Dengan situasi ini, laga di babak 16 besar Liga Champions pada Rabu dini hari nanti pun diyakini akan berlangsung seru. Atletico Madrid ingin kembali ke jalur kemenangan demi membuka peluang meraih gelar ganda, sementara Chelsea ingin meneruskan tren bagusnya.
Lantas, seperti apa duel antarlini yang akan terjadi di pertandingan tersebut? Berikut ulasannya:
Formasi:
Atletico Madrid (3-5-2)
Chelsea (3-4-2-1)
Kiper:
Di posisi penjaga gawang, Atletico Madrid akan kembali menurunkan andalan mereka Jan Oblak. Sementara itu, Chelsea diprediksi kembali memainkan Edouard Mendy.
Jan Oblak dikenal sebagai salah satu kiper terbaik beberapa tahun terakhir ini. Musim ini, ia mencetak 11 cleansheet dan hanya kebobolan 16 kali dari 23 laga LaLiga Spanyol, yang membuat Los Rojiblancos jadi tim dengan pertahanan terbaik bersama Sevilla.
Sementara itu, meski baru menjalani musim pertama bersama Chelsea sejak diboyong dari Lille, Edouard Mendy tak kesulitan beradaptasi dan sanggup tampil baik. Dari 29 laga di semua kompetisi, ia mencatatkan 13 cleansheet dan bobol 24 kali.
Lini Belakang
Di lini belakang, kedua tim sama-sama menggunakan pola 3 bek sejajar, meski bagi Chelsea pola ini baru rutin digunakan di era Tuchel.
Atletico diyakini akan kembali mengandalkan trio Mario Hermoso, Stefan Savic, dan Felipe. Felipe dan Savic memuncaki rataan blok di tubuh tim dengan 4,3 dan 3,1 blok per laga. Sementara itu, Hermoso memuncaki memiliki rataan tekel tertinggi (1,8) di kalangan bek tengah.
Sementara itu, Chelsea diyakin memasang trio berpengalaman dalam diri Cesar Azpiliuceta, Thiago Silva, dan Antonio Rudiger. Peningkatan kekuatan lini belakang The Blues terlihat di mana dalam 7 pertandingan bersama Tuchel, mereka meraih 5 cleansheet dan hanya kebobolan 3 gol.
1. Lini Tengah dan Depan
Lini Tengah
Duel ketat diyakini akan terjadi di lini tengah, seiring skema berbeda yang digunakan kedua tim, dengan Los Rojiblancos memasang 5 pemain tengah, yang akan berduel dengan 4 gelandang The Blues.
Angel Correa akan naik turun di sektor sayap bersama Yannick Carrasco atau Renan Lodi, sementara sektor tengah akan dikuasai trio Koke, Saul Niguez, dan Marcos Llorente. Sorotan wajib ditujukan kepada Marcos Llorente yang sudah mencetak 9 gol musim ini.
Di kubu The Blues, Chelsea kini menumpukan serangan pada Marcos Alonso dan Reece James atau Callum Hudson-Odoi yang berperan sebagai wing back. Keduanya akan mengapit N’Golo Kante serta Mateo Kovanic yang berperan sebagai duo gelandang sentral.
Lini Depan
Di lini depan, Diego Simeone akan kembali mengandalkan si gaek Luis Suarez. Meski sudah berusia 34 tahun, Suarez masih tajam dengan 16 gol dari 24 laga musim ini, meski rekening golnya di Liga Champions masih nol. Ia akan didampingi Joao Felix yang sudah mencetak 9 gol.
Sementara itu, Thomas Tuchel diyakini akan kembali mengandalkan penyerang muda Tammy Abraham, didukung duet Mason Mount dan Timo Werner yang bermain sedikit di belakang Abraham.
Bermain di belakang Abraham membuat Mount dan Werner tampil lebih bebas. Werner sendiri mulai menunjukkan peningkatan performa dengan 1 gol dan 3 assist di 7 laga bersama Tuchel, sementara Mount mencetak 2 gol di periode yang sama.