Skuat Ajaib Liverpool Era Gerard Houllier yang Sukses Rengkuh Treble Winner
FOOTBALL265.COM - Mengenang kembali skuad klub Liga Inggris, Liverpool, musim 2000-2001 asuhan Gerard Houllier yang sukses merengkuh treble winner.
Liverpool dikenal sebagai salah satu tim terbesar di dunia saat ini. Kehebatan Liverpool telah tersiar sejak era 70-an di Inggris.
19 gelar Liga Inggris dan 6 Liga Champions menjadi bukti dari kebesaran klub Liverpool. Namun, mereka harus menunggu sampai 30 tahun untuk kembali meraih trofi Liga Inggris.
Selama tiga musim terakhir Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp sukses bangkit ke jajaran klub top Eropa dan dunia. Gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan Liga Inggris berhasil digenggam mereka.
Namun, meski mereka telah bangkit sepenuhnya dari keterpurukan, sebetulnya ada satu era di mana The Reds menjadi tim yang disegani di Inggris dan Eropa.
Masa itu adalah edisi 2000-2001. Di musim itu, mereka sukses menorehkan sejarah meraih treble winner dalam satu musim.
Tentu capaian Liverpool kala itu belum bisa dibandingkan dengan raihan Barcelona tahun 2009 atau Bayern Munchen tahun 2013. Namun, tetap saja Liverpool di musim itu begitu berkesan bagi para fans dan sepak bola Eropa.
Pada musim itu, di bawah asuhan Gerrard Houllier, Liverpool sukses memenangkan tiga gelar bergengsi yakni Liga Europa (Piala UEFA), Piala FA, dan Piala Liga. Pencapaian Liverpool kala itu kerap dijuluki sebagai mini treble winner.
Disebut 'mini' karena The Reds tidak berhasil menjuarai Liga Inggris. Meski begitu, Liverpool menjadi salah satu tim tersukses Eropa di musim itu.
1. Skuad Mini Treble Winner Liverpool
Sebelum kedatangan Gerrard Houllier, Liverpool harus mengalami era kejatuhan di tahun 90-an. Setelah masa keemasan di tahun 80-an, mereka cuma memenangi satu gelar Liga Inggris di tahun 1990.
Semenjak liga berubah titel menjadi Liga Primer Inggris, The Reds belum sekali pun meraih gelar Liga Inggris. Gelar utama yang mereka raih hanyalah Piala FA 1991/92 dan Piala Liga 1994/95.
Namun, kedatangan Gerard Houllier merubah wajah Liverpool. The Reds sebelum era Houllier diisi oleh pemain-pemain flamboyan seperti Steve McManaman, David James, dan Paul Ince.
Houllier pun mengambil keputusan berani dengan melepas mereka dan mendatangkan calon-calon bintang baru seperti Dietmar Hamann, Vladimir Smicer, Sami Hyypia, dan beberapa nama lainnya.
Houllier juga memberikan panggung lebih banyak kepada pemain muda jebolan akademi Liverpool kala itu seperti Michael Owen, Jamie Carragher, dan Steven Gerrad.
Hasilnya pun mulai terasa. Performa Liverpool mulai menanjak jelang memasuki milenium baru. Puncaknya terjadi pada musim 2000-2001.
Gerard Houllier sukses mempersembahkan Treble Winner untuk The Reds. Kesuksesan itu diawali dengan keberhasilan meraih juara Piala Liga pada Februari 2001 usai mengalahkan Birmingham City.
Kemudian, pada 12 Mei, mereka berhasil merengkuh Piala FA setelah mengandaskan Arsenal di partai final. Treble pun diperlengkap dengan keberhasilan Liverpool memenangkan Piala UEFA tepat empat hari setelah final Piala FA.
The Reds memenangkan duel super sengit melawan wakil Spanyol, Deportivo Alaves, melalui babak adu penalti. Kedua tim bermain imbang 4-4 sampai selesai perpanjangan waktu.
Liverpool pun begitu masyur kala itu. Meski tak menjuarai Liga Inggris, namun pencapaian Liverpool tercatat dalam tinta emas sejarah klub.
Sayang, semenjak itu, Liverpool tak lagi meraih gelar-gelar penting sampai berpindahnya tampuk kepelatihan dari Gerard Houllier ke tangan Rafael Benitez di 2004-2005.
Skuad Liverpool musim 2000-2001:
Kiper: Pegguy Arphexad, Jørgen Nielsen, Sander Westerveld
Bek: Markus Babbel, Jamie Carragher, Kevin Doherty, Vegard Heggem, Stéphane Henchoz, Sami Hyypiä. Frode Kippe, Djimi Traoré, MaliGrégory Vignal, Stephen Wright
Gelandang: Nick Barmby, Patrik Berger, Patrik Berger Patrik Berger, Steven Gerrard, Dietmar Hamann, Leyton Maxwell, Gary McAllister, Danny Murphy, Alan Navarro, Jamie Redknapp, Daniel Sjölund, Vladimír Šmicer, Christian Ziege
Penyerang: Robbie Fowler, Emile Heskey, Jari Litmanen, Michael Owen