Ketika Anfield Jadi Kuburan Baru untuk Liverpool
FOOTBALL265.COM - Dulu menjadi benteng kokoh, kini Stadion Anfield menjelma menjadi kuburan baru bagi tim Liverpool di Liga Inggris.
Liverpool lagi-lagi harus menelan kekalahan pahit di liga setelah dipermalukan Fulham 1-0 di Anfiled pada laga lanjutan pekan ke-28 Liga Inggris 2020-2021.
Ini adalah kekalahan keenam beruntun yang diderita The Reds di Anfield. Parahnya, hasil ini didapat saat meladeni tim zona degradasi.
Dengan hasil ini, Liverpool makin terpuruk di klasemen Liga Inggris. Mohamed Salah dkk tercecer di peringkat ketujuh klasemen dengan 42 poin dari 28 laga.
Jika ditotal, Liverpool sudah menderita 9 kekalahan sejauh ini di Liga Inggris. Penampilan tersebut jelas berbanding terbalik dengan performa mereka pada musim lalu.
Pada laga memalukan di Anfield ini, Liverpool pun langsung mencatatkan sejumlah catatan buruk. Salah satu yang paling jadi sorotan adalah rekor mereka di kandang, Stadion Anfield.
Kekalahan atas Fulham memperpanjang catatan beruntun tanpa kemenangan Liverpool di Anfield. Saat ini The Reds memiliki rekor tak pernah menang di Anfield dalam delapan laga beruntun.
Rinciannya Liverpool menderita enam kekalahan dan cuma meraih dua imbang. Catatan ini adalah yang terburuk selama hampir 70 tahun terakhir.
Terakhir kali Liverpool mencatatkan rekor lebih buruk dari ini adalah pada musim 1953/54 ketika mereka gagal meraih kemenangan di 10 laga kandang beruntun.
Selain itu, kekalahan Liverpool atas Fulham menciptakan rekor anyar di mana untuk kedua kalinya setelah musim 1953/54, Liverpool menderita enam kali beruntun di kandang.
Rentetan kekalahan ini dimulai saat mereka kalah dari Burnley (0-1) lalu berlanjut ke Brighton (0-1), Man City (1-4), Everton (0-2), Chelsea (0-1), dan terakhir Fulham (0-1).
Dalam catatan tersebut, Liverpool cuma mampu mencetak satu gol dan kebobolan sebanyak 10 kali. Sebuah torehan yang sangat memalukan bagi tim sebesar Liverpool yang menyandang status juara bertahan.
1. Kuburan Baru The Reds
Situasi ini jelas menjadi suatu hal yang ironi bagi Liverpool. Sebab, dalam dua musim terakhir, Liverpool begitu digdaya di Stadion Anfield.
Bahkan kunci keberhasilan Liverpool merebut gelar juara Liga Inggris dan Liga Champions di bawah Klopp adalah meraih banyak poin dari laga kandang. Sebelum dipatahkan oleh Burnley pada 22 Januari lalu, Liverpool adalah pemegang rekor 68 pertandingan tak terkalahkan di kandang.
Rekor itu dimulai persis setelah mereka dikalahkan oleh Crystal Palace di kandang pada April 2017. Rekor itu bertahan sampai Januari 2021 sebelum dipatahkan Burnley.
Liverpool bahkan duduk di peringkat kedua dalam sejarah sepak bola Inggris sebagai tim dengan catatan tanpa kalah terpanjang di kandang. The Reds cuma kalah dari Chelsea yang mengukir rekor 86 pertandingan pada 2004-2008.
Anfield sering menjadi kuburan bagi lawan-lawan Liverpool, tak peduli itu tim papan bawah atau favorit juara sekali pun. Kedigdayaan Liverpool bersama Jurgen Klopp di Anfield tidak tertandingi.
Namun, hanya dalam waktu kurang dari dua bulan, Anfield sudah menjadi kuburan bagi The Reds. Dalam kurun waktu singkat, enam kekalahan sekaligus diterima Liverpool di kandang.
Liverpool bagaikan motor trail yang sudah mendaki ke puncak dan kemudian terjun menggelinding ke dasar. Parahnya, tidak ada sebab khusus dalam kejatuhan Liverpool.
Selain soal krisis lini belakang yang sudah terjadi sejak awal musim, tak ada hal buruk yang menimpa skuad Liverpool. Mereka bahkan masih bisa mengandalkan trio Mane, Salah, dan Firmino.
Jurgen Klopp juga masih ada di kursi kepelatihan dengan mengusung strategi 4-3-3 andalannya. Tentu saja ini menjadi sinyal bahaya bagi Liverpool.
Saat ini, jangankan untuk bisa menjuarai Liga Inggris, untuk lolos ke zona Liga Champions saja mereka harus berjuang keras. Untuk itu, pelatih Jurgen Klopp harus bisa segera menemukan solusi atas persoalan ini. Laga kandang di Stadion Anfield semestinya bisa jadi sarana menambang poin bukan malah menjadi kuburan bagi tim Liverpool.