x

Zero to Hero: 3 Pesakitan yang Kini Malah Jadi Andalan Inter Milan Untuk Scudetto

Selasa, 9 Maret 2021 17:26 WIB
Editor: Subhan Wirawan

FOOTBALL265.COM – Sempat jadi kambing hitam bahkan terbuang dari skuad, tiga pemain Inter Milan ini menjelma sebagai bintang dan berperan penting untuk Nerazzurri bisa raih scudetto akhir musim nanti.

Inter Milan sendiri hingga gelaran Liga Italia pekan ke-28 (09/03/21), terbilang masih sangat konsisten dalam menjalani tiap pertandingan. Bahkan pada laga teranyar, skuad arahan Antonio Conte ini meraih kembali raih kemenangan tipis 1-0 saat menjamu Atalanta.

Tambahan tiga angka tersebut, membuat Inter Milan kian kokoh di puncak klasemen dengan raihan 62 angka, unggul sembilan poin dari AC Milan sebagai pesaing terdekat di urutan kedua.

Baca Juga
Baca Juga

Dengan menyisakan 12 pertandingan hingga akhir musim, peluang Inter Milan mempertahankan posisi teratas serta merengkuh gelar juara Liga Italia 20/21 masih sangat terbuka lebar.

Di balik kegemilangan Inter Milan kokoh di puncak musim ini, terdapat beberapa pemain yang tampil luar biasa dan jadi sosok vital dalam setiap pertandingan.

Sebut saja duet Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku sebagai ujung tombak. Total keduanya telah berkontribusi dalam 35 gol Inter Milan musim ini, baik berupa gol langsung maupun assist untuk pemain lain.

Selain mereka berdua, ada juga peran Achraf Hakimi yang piawai dalam melakukan penetrasi dari sisi kanan, serta Nicolò Barella yang sangat tangguh serta gemilang mengawal lini tengah La Beneamata.

Bahkan beberapa pemain yang dulu sempat jadi pesakitan, di musim ini malah sukses bangkit dan ikut jadi bagian penting Inter Milan raih tujuh kemenangan beruntun sejauh ini.

Lantas siapa sajakah mereka? Lebih lengkapnya berikut INDOSPORT coba merangkum dan mengulas, tiga pesakitan Inter Milan yang menjelma jadi andalan untuk scudetto.

Samir Handanovic

Samir Handanovic kiper Inter Milan

Nama pertama adalah Samir Handanovic, penjaga gawang senior sekaligus kapten Inter Milan ini memang sempat jadi kambing hitam dalam beberapa kesempatan laga La Beneamata.

Bahkan dalam dua laga awal di musim 20/21, Samir Handanovic yang sudah kebobolan lima gol sempat mendapat kritikan dari para fans Inter Milan.

Puncaknya adalah laga melawan Sampdoria pada 6 Januari 2021 silam. Di pertandingan tersebut, Handanovic tampil sangat buruk dan membiarkan gawangnya kemasukan dua kali, sekaligus membawa Inter Milan telan kekalahan 1-2 dari Sampdoria.

Baca Juga
Baca Juga

Namun perlahan, Handanovic mulai menemukan performa terbaiknya. Bahkan setelah laga kontra Sampdoria, eks kiper Udinese ini sempat catatkan empat kali clean sheets beruntun di Serie A. Termasuk clean sheets saat hadapi juara bertahan, Juventus pada pekan 18.


1. Ivan Perisic

Selebrasi Christian Eriksen usai mencetak gol di Liga Europa antara Inter Milan vs Getafe

Berikutnya adalah Ivan Perisic, pemain asal Kroasia ini memang sempat dikabarkan bakal hengkang saat Antonio Conte menjabat sebagai pelatih Inter Milan pada musim 19/20 silam.

Pasalnya, winger berusia 32 tahun ini dianggap kurang cocok dengan gaya main Conte yang lebih sering menggunakan wing midfielder. Terbukti, di awal kedatangan sang pelatih, Perisic langsung dipinjamkan ke Bayern Munchen.

Saat kembali ke Inter Milan musim ini, Ivan Perisic sempat dimainkan di berbagai posisi berbeda mulai dari left midfield, attacking midfielder hingga second striker yang berduet bersama Lukaku.

Namun laga kontra Fiorentina dan AC Milan jadi bukti betapa pentingnya Perisic buat Inter Milan. Dalam dua pertandingan tersebut, Perisic main sangat baik bahkan sukses mencetak satu gol, serta memberikan dua assist untuk membantu kemenangan Inter Milan saat jumpa AC Milan.

Selepas laga melawan Fiorentina, eks Borussia Dortmund ini pun tak pernah absen dan selalu jadi starter dalam lima pertandingan Inter Milan hingga sekarang.

Christian Eriksen
Terakhir ada Christian Eriksen, gelandang asal Denmark yang bahkan sempat masuk dalam daftar jual Inter Milan pada bursa transfer musim dingin Januari lalu.

Alasan utamanya adalah, tipikal permainan Christian Eriksen yang dinilai kurang cocok buat Conte. Dirinya pun lebih sering jadi penghangat bangku cadangan, atau main maksimal 60 menit tiap laga.

Puncak performa Christian Eriksen terjadi saat Inter Milan menghadapi AC Milan, di babak perempat final Coppa Italia pada akhir Januari 2021 lalu.

Di pertandingan tersebut, Christian Eriksen berhasil keluar sebagai pahlawan berkat gol cantik di masa injury time dan membawa Inter Milan menang tipis 2-1 atas sang rival.

Selepas itu, Christian Eriksen langsung jadi pilihan utama Inter Milan dalam empat pertandingan terakhir Serie A. Bahkan saat hadapi Atalanta pekan kemarin, Christian Eriksen yang masuk sebagai pemain pengganti jadi aktor keberhasilan Skriniar cetak gol kemenangan.

Berkat eksekusi tendangan pojok Christian Eriksen, bek Inter Milan tersebut bisa memanfaatkan kemelut di gawang Atalanta dan memaksimalkannya jadi gol.

Serie A ItaliaInter MilanLiga ItaliaBola InternasionalBerita Liga Italia

Berita Terkini