Tak Serius hingga Mundur, Persipura 'Alergi' Turnamen Pramusim Era Liga 1
FOOTBALL265.COM - Kerap kali gagal juara hingga teranyar memutuskan mundur dari Piala Menpora 2021, intip kisah Persipura yang terlihat angin-anginan kala tampil di turnamen pramusim era Liga 1.
Jelang bergulirnya Piala Menpora akhir pekan ini, salah satu tim kuat asal Indonesia Timur, Persipura Jayapura memilih menarik diri lantaran kecewa dengan sikap operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang tidak terbuka perihal respons mereka terhadap Piala Menpora.
Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, mengatakan bahwa pihaknya sudah bersurat ke Organizing Committee Piala Menpora, yakni PT LIB, mengenai sikap mereka yang enggan ikut serta dalam turnamen pramusim tersebut.
Namun, Persipura Jayapura menganggap surat itu seperti tidak digubris karena penyelenggara masih memasukkan Persipura ke dalam daftar klub yang bakal ikut serta. Bahkan Persipura masuk undian Grup A bersama Arema FC, PSIS Semarang, Barito Putera, dan Tira-Persikabo.
"Kami kan secara resmi sudah kirim surat, sebelum drawing kami sudah bersurat dan menyampaikan tidak bisa ikut Piala Menpora 2021. Mereka sudah tahu itu. Alasan utamanya ya karena mereka juga, harusnya itu yang dijelaskan ke publik," kata Benhur dalam rilis klub, Selasa (9/3/21).
Sepanjang sejarah berdirinya klub, Persipura bisa dibilang sebagai salah satu klub tersukses di Liga Indonesia. Tercatat, tim yang bermarkas di Mandala Stadium ini berhasil 4 gelar juara Liga Indonesia serta 3 kali finish sebagai runner up di era 2000-an. Selain itu, Persipura juga sempat tiga kali menyabet runner up Piala Indonesia.
Meski jago di kompetisi resmi lokal, namun Persipura terlihat angin-anginan bahkan terkesan ogah tampil sepenuh hati di ajang pramusim atau turnamen non resmi PSSI terutama sejak era Liga 1 2017 silam.
Salah satu turnamen pramusim terbesar di era Liga 1 adalah Piala Presiden yang bergulir hampir setiap tahun, dimulai dari edisi 2015, 2017, 2018 hingga terakhir 2019 yang dimenangi Arema FC saat itu.
Dari empat edisi ini, Persipura memang sempat ambil bagian namun permainan yang mereka tampilkan seolah masih setengah-setengah. Bahkan pada 2015, Persipura yang berstatus runner-up Liga Super Indonesia 2014 malah memutuskan enggan berpartisipasi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Persipura terlihat malas di turnamen pramusim, namun sangat kompetitif di ajang resmi. Terbukti usai gelaran Piala Presiden 2015, Persipura yang tak ambil bagian malah berhasil menjuarai Torabika Soccer Championship setahun setelahnya.
Pada 2017, Persipura akhirnya untuk pertama kali tampil di Piala Presiden. Namun lagi-lagi, keengganan tampil serius diperlihatkan Persipura di mana Mutiara Hitam hanya mengandalkan Robertino Pugliara dan Yoo Jae-hoon sebagai punggawa asing.
Sementara sisanya, hanya pemain lokal jebolan PON atau tim muda Persipura seperti Marinus Wanewar, Osvaldo Haay hingga Bernardus Kasse. Hasilnya, Persipura keok di babak penyisihan grup setelah finis di peringkat ketiga dengan raihan empat poin.
1. Perkasa di Kompetisi Resmi
Di Piala Presiden 2018, Persipura kembali absen lantaran skuat mereka banyak hengkang ke klub lain. Empat pemain kunci Persipura mulai dari Osvaldo Haay, Nerius Alom, Ferinando Pahabol, dan Iscak Wanggai pindah ke Persebaya saat itu.
Belum lagi kepergian sementara Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy ke Borneo FC, membuat kekuatan Mutiara Hitam benar-benar digembosi.
Dari sekian banyak edisi, mungkin Piala Presiden 2019 menjadi turnamen pramusim yang dipersiapkan dengan baik oleh Persipura.
Selain datang dengan kekuatan penuh dan melalui persiapan panjang selama hampir sebulan, Persipura juga mendatangkan beberapa pemain asing seperti Luis Carlos, Wallacer Andrade, Andre Ribeiro, dan Oh In-Kyun.
Namun tampaknya, potensi alami Persipura memang bukan di kompetisi pramusim, terbukti dengan persiapan matang pun mereka gagal melangkah dari babak penyisihan grup setelah finis sebagai runner up. Persipura juga menempati kelima di daftar runner-up terbaik dari lima grup.
Sementara di ajang Liga 1 2019, Persipura tampil menggila dan finis di tempat ketiga dengan perolehan 53 poin, berjarak sembilan angka dari Bali United sebagai kampiun.