Korban Jiwa Berjatuhan Demi Piala Dunia 2022, Timnas Jerman Layangkan Protes
FOOTBALL265.COM - Timnas Jerman melayangkan protes melihat korban jiwa yang terus berjatuhan demi Piala Dunia 2022 Qatar.
Surat kabar harian Inggris The Guardian baru-baru ini mewartakan bahwa 6.500 pekerja telah tewas di lokasi konstruksi stadion sejak Qatar ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Prihatin dengan kejadian tersebut, Timnas Jerman langsung melayangkan protes.
Kai Havertz dkk berjajar di tengah lapangan sebelum bertanding melawan Islandia di matchday pertama Grup J, Jumat (27/03/21). Mereka kompak menggunakan kaos warna hitam bertuliskan "Hak Asasi Manusia".
"Piala Dunia akan segera berlangsung. Ada diskusi tentang insiden tersebut, kami ingin menunjukkan bahwa kami tidak akan mengabaikannya. Kami ingin memberi contoh mengenai nilai kemanusiaan yang ingin kami perjuangkan," ujar pemain Timnas Jerman, Leon Goretza kepada RTL dilasnir dari The Arab Weekly.
Protes serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Meski ada aroma politik, FIFA memilih untuk tidak memberikan hukuman.
"FIFA percaya pada kebebasan berbicara dan kekuatan sepak bola sebagai kekuatan untuk menebarkan kebaikan. Tidak ada proses didipliner sehubungan dengan masalah ini," demikian pernyataan dri FIFA.
Senada dengan Timnas Jerman, Norwegia juga melakukan hal yang sama sebelum bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Mereka berharap agar pemerintah Qatar lebih memperhatikan keselamatan para pekerja migran yang saat ini sedang membangun proyek untuk Piala Dunia 2022. Dengan demikian, tidak akan ada lagi korban jiwa yang berjatuhan.
1. Pernyataan Pihak Penyelenggara Piala Dunia 2022
Meski korban jiwa yang meninggal dunia akibat pembangunan proyek Piala Dunia 2022 terus bertambah, penyelenggara Piala Dunia Qatar mengatakan bahwa mereka selalu transparan. Meski demikian, pernyataannya bertolak belakang dengan pemberitaan yang beredar.
"Kami selalu transparan tentang kesehatan dan keselamatan pekerja dalam proyek-proyek yang terkait langsung dengan Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Sejak konstruksi dimulai pada 2014, telah terjadi tiga kematian terkait pekerjaan dan 35 kematian tidak terkait pekerjaan," ujar juru bicara penyelenggara Piala Dunia Qatar.
"Komite kini sedang menyelidiki setiap kasus yang terjadi. Kejadian ini akan menjadi pelajaran penting agar insiden serupa tidak terulang lagi di masa depan," sambungnya lagi.
Pemerintah Qatar juga telah merombak undang-undang ketenagakerjaan untuk melindungi para pekerja migran.