Manajer Sulut United Ungkap Penyebab Hengkangnya 20 Pemain Jelang Liga 2 2021

FOOTBALL265.COM - Manajer klub Sulut United, Muhammad Ridho, mengungkapkan penyebab dibalik hengkangnya 20 pemain musim lalu menjelang bergulirnya Liga 2 2021.

Mereka di antaranya ialah Natanael Siringoringo yang dipinang oleh klub kasta kedua Malaysia, TRW Kelantan FC. Lalu ada gelandang senior, Lucky Wahyu, yang kembali ke pelukan Persela Lamongan.

Selain itu, klub berjuluk Hiu Utara ini gagal memperpanjang ataupun mempermanenkan Muhammad Rafli Mursalim yang dipinjam dari Persija Jakarta pada bursa transfer awal musim 2020 lalu.

Ridho menjelaskan, kegagalan klub sepakbola kebanggaan publik Sulawesi Utara ini mempertahankan sejumlah pemain bintang tak terlepas dari hiatusnya kompetisi pada musim lalu.

Akibatnya, pemasukan sangat sedikit sehingga jajaran manajemen klub mengambil kebijakan untuk menyesuaikan aktivitas transfer dengan budget yang tersedia.

"Kami menyesuaikan dengan kemampuan finansial dengan kondisi yang terjadi sekarang," ungkap Ridho saat dihubungi oleh redaksi INDOSPORT, Senin (29/03/21).

Eksodus pemain yang terjadi sempat membuat suporter khawatir. Mereka pun menumpahkan kegundahan di kolom komentar ofisial Instagram Sulut United.

1. Mayoritas Pemain Ingin Bertahan

Lebih lanjut, Ridho mengatakan bahwa mayoritas pemain musim lalu sangat ingin bertahan dan mewujudkan target Sulut United yang ingin menjuarai Liga 2 2021.

Namun apa hendak dikata. Manajemen klub urung mencapai kata sepakat dengan para pemain tersebut lantaran terkendala budget yang agak terbatas pada musim ini.

"Banyak pemain yang tidak ketemu di nominal angka (besaran nilai kontrak) saja," jelas pria berusia 31 tahun asal Banyuwangi ini.

Sebagai gantinya, Ridho dan jajaran manajemen telah merekrut 12 pemain seperti Dalmiansyah Matutu, Dimas Galih, Roni Fatahilah, Yoga Pratama Hadi, dan Kevin Scheunemann.

Adapun wajah lama yang memilih setia bersama Sulut United pada Liga 2 2021 nanti ialah Dirga Lasut, I Made Wirahadi, Daud Kotulus, Eksel Runtukahu, Yudi Khoeruddin, Geril Kapoh, dan Andre Oriza.