x

Mengenang Kisah Miris Persibo Bojonegoro di Piala AFC 2013

Rabu, 31 Maret 2021 14:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Persibo Bojonegoro.

FOOTBALL265.COM – Mengenang kembali kisah miris Persibo Bojonegoro, juara Piala Indonesia 2012 yang hancur lebur di Piala AFC 2013.

Persibo Bojonegoro pernah mencatatkan prestasi paling fenomenal, ketika sukses meraih trofi juara setelah mengalahkan Semen Padang pada babak final Piala Indonesia, Sabtu (14/07/12) silam.

Awalnya, tidak ada yang memandang Persibo sebagai penantang di jalur juara. Lantaran pada saat itu, sejumlah tim lebih diunggulkan menjadi kandidat juara seperti Semen Padang, Arema Indonesia, Persebaya 1927 hingga PSM Makassar.

Baca Juga
Baca Juga

Namun, tim Laskar Angling Dharma mengejutkan publik sepak bola nasional. Setelah melalui tiga babak, tiba lah saatnya Persibo menunjukkan kualitas diri pada babak final di Stadion Sultan Agung Bantul.

Prestasi ini pun memberi Persibo sederet penghargaan dari PSSI, yang kala itu dipimpin Djohar Arifin Husin. Mereka berhak mengantongi hadiah uang sebesar Rp750 juta, plus berhak berlaga di Piala AFC musim 2013, sedangkan Dian Irawan meraih gelar pemain terbaik dengan ganjaran Rp25 juta.

Baca Juga
Baca Juga

Trofi ini menjadi trofi kedua kalinya bagi Persibo dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, mereka memenangi trofi juara kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama musim 2009/2010 dan berhak promosi ke pentas ISL musim 2010/2011 sebelum akhirnya pindah ke IPL.

Raihan usai menjuarai Piala Indonesia 2012 membuat Persibo Bojonegoro berhak tampil di Piala AFC 2013. Namun, mimpi indah Laskar Angling Dharma di pentas Asia harus berjalan tragis. Berikut kisahnya.


1. Kisah Persibo Bojonegoro di Piala AFC 2013, Miris atau Memalukan?

Logo Persibo Bojonegoro.

Keputusan tampilnya Persibo Bojonegoro di Piala AFC 2013 tak lepas dari status sebagai juara Piala Indonesia 2012 dan keputusan akibat adanya dualisme antara IPL dan ISL.

Persibo yang melangkah ke pentas Asia bergabung di grup F bersama tim New Radiant (Maladewa), Yangon United (Myanmar) dan Sunray Cave JC Sun Hei (Hong Kong).

Di atas kertas, tim yang berada di grup F memiliki standar di bawah rata-rata tim tradisional Indonesia saat itu. Persibo pun diyakini bisa melangkah jauh.

Namun kenyataan berkata lain. Dalam enam pertandingan,Laskar Angling Dharma menelan lima kekalahan dan satu hasil imbang saja dengan memasukkan lima gol dan kebobolan 39 gol.

Apa yang dicatat Persibo menjadi catatan terburuk di babak grup Piala AFC 2013 saat itu. Bahkan, dalam perjalanannya, terdapat noda hitam yang sulit untuk dilupakan.

Saat Persibo bertandang ke Hong Kong untuk melawan Sunray Cave JC Sun Hei, pertandingan harus berakhir di menit ke-65. Penyebabnya? Laskar Angling Dharma hanya membawa 12 pemain saja.

Di laga itu, lima pemain Persibo disebut pura-pura cedera sehingga menyisakan enam pemain di atas lapangan. Merujuk aturan FIFA yang mengharuskan satu tim bermain minimal dengan tujuh orang, maka wasit menghentikan pertandingan yang berakhir dengan skor 8-0 itu.

Banyak pihak yang merasa aneh dengan kejadian ini. Pasalnya, saat Sunray Cave JC Sun Hei bertamu ke Indonesia yakni di Stadion Manahan, Solo, Persibo tampil apik dan mampu menahan imbang tim tamu dengan skor 3-3.

Saat itu, sejumlah media Hong Kong, asosiasi sepak bola Hong Kong (HFA) dan AFC mempertanyakan perihal laga tersebut. Tuduhan cedera yang menimpa para pemain persibo pun dilancarkan oleh kapten tim Sunray saat itu yakni Roberto Afonso Jr.

Adapun alasan Persibo membawa 12 pemain tak lepas dari kendalan finansial, akumulasi kartu para pemainnya hingga Visa. Hal ini diakui Gusnul Yakin yang saat itu berstatus pelatih Persibo.

“Saya minta maaf karena pertandingan tidak bagus. Kami baru tiba di Hong Kong pagi (sebelum laga) dan kondisi pemain kurang baik. Kami punya 3 pemain yang kena akumulasi kartu. 3 pemain lagi gagal mendapat visa.

“Jadi kami hanya punya 12 pemain. Kami tidak punya uang. Kami tidak punya sponsor,” tutur Gusnul Yakin pada 2013.

Atas kejadian ini, PSSI pun mengambil tindakan tegas dengan menghukum sejumlah pemain dan ofisial Persibo, termasuk Gusnul Yak.  Setelah ditelusuri, benar saja para pemain Persibo mengalah di laga itu dengan berpura-pura cedera.

PSSIPiala AFCBola InternasionalPersibo BojonegoroSepak BolaPiala Indonesia

Berita Terkini