Duel Antarlini Bayern Munchen vs PSG di Liga Champions: Perang Kreativitas
FOOTBALL265.COM - Bagaimana duel antarlini Bayern Munchen vs Paris Saint-Germain (PSG) dalam lanjutan leg pertama babak 8 besar Liga Champions.
Bayern Munchen bakal menjamu PSG di Allianz Arena dini hari nanti dalam lanjutan leg pertama babak 8 besar Liga Champions. Tentu Bayern Munchen harus mewaspadai potensi ancaman balas dendam PSG.
Seperti yang kita tahu di final Liga Champions musim lalu, PSG alami kekalahan dari Bayern Munchen. Bukan tidak mungkin kali ini PSG bakal menuntut balas dendam dengan mendepak Bayern Munchen di 8 besar.
Selain adanya aroma balas dendam, duel Bayern Munchen vs PSG diyakini bakal sangat seru mengingat keduanya diisi banyak pemain berkualitas. Meski Bayern Munchen tanpa Robert Lewandowski dan PSG tanpa Marco Verrati.
Mereka masih memiliki banyak pemain bintang yang tersebar di setiap lininya. Lantas, bakal seperti apa duel antarlini Bayern Munchen vs PSG di Liga Champions nanti?
Kiper
Manuel Neuer vs Keylor Navas
Kita mulai dari sektor penjaga gawang di mana ada Manuel Neuer untuk Bayern Munchen dan Keylor Navas di PSG. Jujur saja, untuk saat ini, bisa dikatakan Neuer dan Navas merupakan salah dua kiper terbaik di dunia.
Kita sudah melihat betapa bagusnya positioning Neuer, ia dengan ketenangannya, beberapa kali mampu mematahkan upaya lawan bahkan saat one on one sekalipun. Sebaliknya, Navas juga sedang on fire, menahan penalti Lionel Messi adalah buktinya.
Dari statistik pun, keduanya berimbang jadi sulit untuk melihat siapa yang bakal lebih unggul. Satu hal yang pasti, Neuer akan mewakili kiper modern yang bisa mendistribusikan bola, sedangkan Navas adalah contoh terbaik bagaimana hebatnya reflek kiper tradisional.
1. Bek
Niklas Sule vs Marquinhos
Berangkat ke posisi bek, di sana ada Niklas Sule untuk Bayern Munchen dan Marquinhos di PSG. Jika ingin mencari titik lemah Bayern Munchen, maka menurut kami itu ada di lini belakang.
Bahkan Niklas Sule yang saat ini jadi bek tengah terbaik Bayern Munchen saja, masih memiliki kelemahan berupa larinya yang lambat. Ini berbeda dengan PSG yang punya Marquinhos, kepemimpinannya sudah bisa menggantikan Thiago Silva.
Jadi dari sisi bek, PSG seharusnya lebih kuat ketimbang Bayern Munchen, belum lagi mereka ada Presnel Kimpembe yang punya body balance luar biasa. Hanya saja, untuk bek sayap, jelas Bayern Munchen lebih baik berkat adanya Alphonso Davies.
Gelandang
Thomas Muller vs Neymar
Bisa kami katakan kalau kunci dari duel Bayern Munchen vs PSG kali ini bakal berada di lini tengah, di mana bakal ada perang kreativitas di sana. Itu akan menjadi tugas Thomas Muller dan Neymar sebagai gelandang serang.
Sebenarnya cukup sulit juga membandingkan Muller dengan Neymar, karena keduanya memiliki caranya sendiri dalam mengkreasi serangan. Jika Muller dapat membangun serangan dengan positioning dan skill menafsirkan ruang atau raumdeuter.
Maka, Neymar akan mencari celah di lini pertahanan lawan dengan dribling dan gaya jogo bonito ala Brazilnya. Meski berbeda cara, tapi Neymar dan Muller akan adu kreativitas dan kepintaran dalam mencari celah di masing-masing pertahanan lawannya.
Siapapun yang berhasil menemukan ruang lebih cepat dan memaksimalkannya, besar kemungkinan ia yang akan tertawa, setidaknya untuk leg pertama. Mungkin kalau bisa dikatakan, Neymar perlu mengatur emosinya, jangan sampai ia malah merugikan PSG nanti.
Striker
Leroy Sane vs Moise Kean
Meski Muller dan Neymar nanti berhasil menemukan banyak celah di pertahanan lawan, tapi striker kedua tim mandul ya percuma juga. Untuk itu, tugas dari Leroy Sane dan Moise Kean bakal krusial juga sebagai ujung tombak.
Tidak adanya Robert Lewandowski dan Serge Gnabry, memaksa Leroy Sane kemungkinan bakal jadi false nine, setidaknya begitu menurut laporan BBC. Sane tentu seharusnya tak ada masalah bermain sebagai false nine, mengingat pergerakannya memang sangat liar.
Masalahnya adalah jelas ia kalah tajam dari Kean yang memang posisi aslinya adalah striker. Tapi bisa juga duel Bayern Munchen vs PSG nanti yang cetak gol bukan mereka berdua, melainkan datang dari second line, seperti Kingsley Coman atau Kylian Mbappe, menarik dinantikan.