Djanur Ungkap Kelemahan Barito Putera di Piala Menpora: Belum Percaya Diri
FOOTBALL265.COM - Barito Putera resmi mengakhiri perjalanannya di Piala Menpora 2021 di babak 8 besar. Pasukan Djajang Nurdjaman menyerah 0-1 dari Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (9/4/21).
Kegagalan ini menjadi kali pertama bagi Djajang Nurdjaman yang selalu naik podium, baik bersama Persib Bandung, PSMS Medan, atau Persebaya Surabaya, dalam turnamen pramusim sejak 2015.
Djajang Nurdjaman pun mengevaluasi penampilan anak asuhnya sepanjang Piala Menpora. Menurutnya, Barito Putera musim ini dihuni mayoritas pemain muda dan debutan, sehingga belum tampil percaya diri.
“Pemain kami mayoritas pemain muda hasil binaan dari Barito Putera sendiri, tentunya secara kepercayaan diri memang belum maksimal,” ungkap Djajang Nurdjaman.
“Banyak peluang yang diciptakan, tapi ya itu tadi, mereka masih belum tenang dalam menyelesaikannya sehingga tak bisa berbuah hasil,” tambah pelatih berusia 62 tahun itu.
Dengan demikian, manajemen memilih untuk membubarkan pemain selama menanti kick-off Liga 1 2021, sembari menyeleksi amunisi tambahan, khususnya legiun asing.
Pasalnya, saat ini Barito Putera hanya memiliki Cassio de Jesus sebagai bek. Lalu ada Donald Bissa yang berposisi striker, tapi masih berstatus pemain seleksi di tim.
1. Aleksandar Rakic
Konon, Barito Putera akan mendatangkan kembali striker asing asal Serbia, Aleksandar Rakic, karena saat ini yang bersangkutan masih dipinjamkan ke FK Krupa di Liga Bosnia-Herzegovina sampai Mei.
“Sangat mungkin juga kami menambah pemain, khususnya untuk melengkapi kuota pemain asing,” tuntas Djajang Nurdjaman, dilansir situs resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Barito Putera berharap ada kejelasan terkait tanggal kick-off Liga 1 2021, sehingga tim sudah bisa menggelar pemusatan latihan (TC) paling tidak pada enam pekan sebelumnya.
Sementara itu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat ini tengah mengupayakan supaya kick-off Liga 1 2021 bisa digelar Juni mendatang, masih tetap tanpa penonton dan menerapkan protokol kesehatan ketat.