Alasan Terselubung Berdirinya Liga Super Eropa: Tiap Klub Terima Rp5,8 Triliun?
FOOTBALL265.COM – Gagasan digelarnya Liga Super Eropa telah membuat sepak bola di Benua Biru geger. Rupanya, ada alasan terselubung di balik keputusan sejumlah klub, termasuk Real Madrid dan Manchester United ambil bagian.
Sebanyak 12 klub sepak bola terkaya dan paling elite di dunia pada hari Minggu (18/04/21) kompak mengumumkan bahwa mereka berniat menggekar kompetisi antar klub Eropa, bertajuk Liga Super Europa.
Enam klub Liga Inggris termasuk di antaranya, yakni Manchester United, Liverpool, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur dan Chelsea,sudah menyatakan ikut.
Selain The Big Six Liga Inggris tersebut, enam klub lainnya dari Spanyol dan Italia, yakni Real Madrid, Juventus, Barcelona, Atletico Madrid, Inter Milan, dan AC Milan.
Dalam pernyataan resmi, mereka berencana menambah setidaknya tiga klub pendiri lagi, membuat liga ini bersaing ketat dengan Liga Champions, dan menggelarnya secepat mungkin.
“Kami akan membantu sepak bola di setiap level dan membawanya ke tempat yang selayaknya di dunia,” kata presiden Real Madrid, Florentino Perez, yang ditunjuk sebagai ketua pertama Liga Super Eropa.
Melansir dari New York Times, dibentuknya Liga Super Eropa ini tak lain karena sejumlah klub tersebut tidak ingin berbagi pendapatan siaran pertandingan dengan klub yang lebih kecil.
Bisa dipahami. Sistem turnamen Eropa seperti di Liga Champions sejauh ini telah menyalurkan pendapatan ratusan juta dolar tahunan dari siaran televisi dan sponsor ke klub-klub terkaya di dunia.
Namun klub tersebut juga mendukung tim-tim yang lebih kecil di setiap negara yang berhadapan dengan klub-klub terkaya di satu pertandingan.
Nah, Liga Super Eropa menghapus sistem semacam itu. Model liga baru ini fokus pada turnamen antar klub yang paling menarik dan paling sukses sehingga mereka bisa mendapatkan pendapatan secara maksimal.
1. Tiap Klub Bakal Kantongi Laba Rp5,8 Triliun?
Nantinya, klub pendiri akan membagi 3,5 miliar euro (hampir Rp61 triliun) untuk membangun fondasi keuangan yang berkelanjutan.
Dengan modal tersebut, ditambah pendapatan dari setiap pertandingan, maka setiap klub pendiri akan menerima sekitar 400 juta dolar atau sekitar Rp5,8 triliun.
Nilai sebesar itu bahkan bisa empat kali lipat lebih besar dari uang yang dibawa pulang oleh pemenang Liga Champions pada tahun 2020.
Gagasan Liga Super Eropa diduga diprakarsai oleh Andrea Agnelli selaku presiden Juventus. Ide tersebut nyatanya diterima oleh sebagian besar klub-klub elit Eropa lainnya.
Dengan format Liga Super Eropa akan menghadirkan 20 tim yang berkompetisi, maka kini tinggal menunggu 8 klub lainnya untuk sepakat agar turnamen ini bisa segera diselenggarakan pada Agustus 2021.
Namun, diketahui pula bahwa klub-klub di Bundesliga Jerman sudah menyatakan menolak ikut serta. Peserta di Ligue 1 Prancis juga ikut menolak berpartisipasi.