Analisis Taktik Persija vs Persib: Terkaman Awal Macan Kemayoran yang Beracun
FOOTBALL265.COM - Berikut adalah analisis taktik dari babak final Piala Menpora antara Persija Jakarta vs Persib Bandung di mana terkaman awal Macan Kemayoran menjadi kunci.
Bertanding Stadion Maguwoharjo, Sleman, Persija Jakarta berhasil meraih kemenangan penting dalam leg pertama babak final Piala Menpora. Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Fariq Hitaba, Persija berhasil mengalahkan Persib dengan skor 2-0.
Luar biasanya, Persija Jakarta dalam pertandingan semalam, sudah langsung bisa unggul 2-0 sejak menit kedelapan. Adalah Braif Fatari dan Taufik Hidayat yang mampu membawa Persija unggul terlebih dahulu.
Kehadiran Braif Fatari dan Taufik Hidayat dalam starting XI Persija Jakarta sendiri memang cukup mengejutkan. Pasalnya, kedua pemain ini sebenarnya bukan pemain inti, justru Marko Simic yang merupakan striker utama malah dicadangkan.
Tentu keputusan berani itu merupakan buah pemikiran cerdas dari pelatih Sudirman yang sukses mengelabui Persib Bandung pada leg pertama. Kepercayaan menurunkan Braif Fatari dan Taufik Hidayat pun dibayar tuntas oleh pemain dengan dua gol.
Persib Bandung sebenarnya sejak tertinggal 0-2, sudah mencoba untuk setidaknya membalas satu gol, tapi memang itu gagal terjadi. Berbagai upaya pergantian pemain hingga taktik sudah diupayakan oleh pelati Robert Alberts, tapi hasilnya nihil.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan Persib hingga mereka bisa langsung tertinggal 0-2 dengan cepat dari Persija di final Piala Menpora? Berikut kami ulas lebih dalam di analisis taktik Persija vs Persib di final Piala Menpora kali ini.
1. Taktik Kejutan Pelatih Sudirman
Kalau dalam kondisi normal, Persija seharusnya menurunkan Marko Simic sejak awal laga. Tapi sepertinya pelatih Sudirman memiliki pemikiran lain, ia sadar kalau Persib Bandung memiliki menara kembar di pertahanannya.
Yaitu Nick Kuipers dan Victor Igbonefo yang sangat kuat dalam duel udara. Oleh karena itu, pelatih Sudirman pun memilih untuk menempatkan striker dan gelandang serang yang punya tubuh mungil tapi sangat lincah dalam pergerakan.
Oleh sebab itu, Taufik Hidayat dan Braif Fatari diturunkan sejak awal menampingi pemain senior seperti Osvaldo Haay dan Riko Simanjuntak. Tanda-tanda kalau Persija bakal langsung cetak gol pun sudah terlihat sejak detik pertama.
Ketika Braif Fatari langsung menusuk ke jantung pertahanan Persib, Nick Kuipers dan Victor Igbonefo pun tampak cukup canggung dalam melawan 4 pemain mungil Persija itu. Benar saja, gol pertama pun langsung hadir pada serangan kedua Persija di detik ke-32.
Persib sebenarnya sudah memberikan respons yang positif dengan langsung menyerang balik Persija. Sayang, berawal dari kegagalan dalam memberikan umpan silang, Riko Simanjuntak langsung berlari diagonal merobek pertahanan Persib.
Dengan sebuah umpan tarik yang tak disangka Ardi Idrus, Taufik Hidayat berhasil mencetak gol kedua bagi Persija. Selepas itu, Persib mencoba bangkit, tapi tak bisa dipungkiri, koordinasi lini tengah dan belakang tampak sangat kacau.
Ketiadaan Dedi Kusnandar sangat terasa, di mana para pemain Persib jadi terkesan kehilangan ketenangan akibat dua gol cepat Persija. Persib mungkin tak akan menyangka kalau 2 terkaman awal Persija itu sangat beracun hingga sanggup melumpuhkan mereka.
Farshad Noor yang ditugaskan untuk menggantikan Dedi Kusnandar, sebenarnya cukup baik dalam menjaga area pertahanan Persib. Namun, gara-gara dua gol kilat Persija itu, Farshad Noor jadi kurang tenang dalam memberikan umpan ke depan.
Secara tidak langsung, distribusi bola dari belakang ke lini serang Persib seperti mati total. Febri Hariyadi sebenarnya dalam laga semalam, mencoba untuk mengakali kekacauan yang terjadi di lini tengah Persib dengan aksi individualnya, tapi tampak tak terlalu berefek.
Pada babak kedua, pelatih Robert Rene Alberts langsung memasukan pemain lain agar bisa mengontrol lini tengah. Hasilnya, Beckham Putra dan Dedi Kusnandar berhasil membuat Persib menguasai jalannya babak kedua.
Namun, duet Marc Klok dan Rohit Chand berkali-kali mampu menjadi pemutus serangan Persib dari lini tengah. Pelatih Robert Alberts tak kehilangan akal, ia mencoba menarik Ezra Walian agak ke belakang agar bisa memberikan crossing pada Wander Luiz.
Benar saja, Tony Sucipto dan Maman Abdurrahman berkali-kali kesulitan ketika harus berduel udara dengan Wander Luiz. Untungnya bagi Persija, mereka memiliki kiper Andritany yang sangat cekatan dalam memotong umpan silang Ezra Walian.
Pelatih Sudirman sebenarnya juga tak tinggal diam, dia mulai memasukan Marko Simic pada babak kedua agar bisa menghambat Kuipers dan Victor agar tidak maju menyerang. Benar saja, Simic dan Riko Simanjuntak juga sempat membahayakan Persib lewat counter attack.
Hingga pada akhirnya pertandingan super alot terjadi pada babak kedua dan tak ada gol yang tercipta. Praktis pertandingan seperti selesai untuk leg pertama sejak dua gol cepat Persija tercipta.
Bak seperti racun, 2 terkaman awal Macan Kemayoran sukses membuat sirkulasi bola cepat yang biasa dimainkan oleh Persib seperti mati total. Menjadi tugas berat bagi Robert Alberts mencari solusi membawa Persib comeback atas Persija di leg 2 final Piala Menpora, bisakah?