Duel Antarlini Manchester United vs AS Roma di Liga Europa: Tim Tamu Tertekan
FOOTBALL265.COM - Manchester United dan AS Roma akan bertarung pada laga leg pertama semifinal Liga Europa 2020-2021 di Stadion Old Trafford, Jumat (30/04/21) dini hari WIB.
Bertanding di stadion Old Trafford, tuan rumah Manchester United bertekad lanjutkan tren positif mereka yang belum terkalahkan sepanjang gelaran Liga Europa 20/21.
Tercatat, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer tersebut sudah jalani enam pertandingan di Liga Europa dengan hasil empat kemenangan dan dua hasil seri. Teranyar, mereka sukses menang dua gol tanpa balas saat menjamu Granada di leg kedua perempat final pada pertengahan April lalu.
Tak cuma di Liga Europa, penampilan impresif Manchester United juga terlihat di kompetisi Liga Inggris, di mana mereka belum lagi tersentuh kekalahan sejak 27 Januari awal tahun lalu.
Melihat dari statistik tersebut, jelas bakal jadi alarm bahaya buat AS Roma. Selain jalani laga tandang ke tim yang sedang on fire, Serigala Ibukota juga harus menghapus trauma pembantaian 7-1 dari Man United 14 tahun lalu.
Sebagai informasi, AS Roma pernah alami mimpi buruk saat bertemu Manchester United. Tepatnya pada leg kedua perempatfinal Liga Champions 06/07. Dalam pertandingan yang berlangsung di markas Setan Merah itu, AS Roma dipecundangi hingga tujuh gol.
Lalu, pada laga semifinal kali ini, bagaimana kira-kita kedua tim bakal bertarung? Berikut kami siapkan ulasan duel antarlini kedua tim.
FORMASI
Manchester United (4-2-3-1)
AS Roma (3-4-2-1)
KIPER
Untuk posisi kiper, kedua tim bisa menurunkan pemain terbaik mereka. Di kubu Man United bercokol nama David de Gea.
Sementara di tim tamu, AS Roma, pelatih Paulo Fonseca akan menurunkan Pau Lopez. Sektor penjaga gawang bukanlah kekuatan utama kedua tim.
Meski begitu, baik De Gea maupun Pau Lopez cukup bisa diandalkan. Tim Man United sendiri baru kembali ke pelukan David de Gea setelah sebelumnya lebih percaya kepada Dean Henderson.
Sepanjang musim ini De Gea telah tampil di 31 pertandingan dan sudah kebobolan 37 gol. Meski begitu, ia mencatatkan 12 clean sheet. Angka yang terbilang lumayan.
Sedangkan Pau Lopez sudah tampil di 33 laga dan kebobolan sama dengan De Gea, 37 gol. Pau hanya mencatatkan 9 clean sheet.
BEK
Untuk barisan belakang kedua tim menganut formasi yang berbeda. Pelatih Ole Gunnar Solskjaer menggunakan empat bek, sementara Paulo Fonseca memasang tiga bek.
Empat bek yang kemungkinan besar akan diturunkan oleh Solskjaer adalah Luke Shaw (kiri), Harry Maguire (tengah), Eric Bailly (tengah), dan Wan-Bissaka (kanan).
Sejauh ini barisan pertahanan Man United tampil cukup lumayan di Liga Inggris. Mereka menjadi tim ketiga dengan angka kebobolan paling sedikit di liga.
Sementara kubu AS Roma akan memainkan tiga bek kompak andalan mereka, Ibanez (kanan), Chris Smalling (tengah) dan Bryan Cristante (kiri). Sayangnya, dibanding musim lalu, performa Smalling yang notabene eks Man United masih lebih baik ketimbang musim ini.
Roma sendiri merupakan tim yang tidak cukup bagus dalam bertahan. Di Serie A mereka sudah kebobolan 51 gol, terbanyak di antara tim 10 besar lainnya.
Kepergian Kostas Manolas memberikan dampak cukup besar bagi pertahanan Roma. Dalam laga melawan Man United nanti mereka sangat rentan untuk dibobol oleh penyerang-penyerang cepat milik tim Setan Merah.
1. TENGAH
Pertarungan seru akan tersaji di lini tengah. Seperti biasa, Solskjaer akan mengandalkan double pivot yang diisi oleh Scott McTominay dan Fred.
Sementara Paul Pogba akan dinaikan ke depan sebagai gelandang serang kiri untuk menemani Bruno Fernandes di tengah dan Marcus Rashford di kanan.
Formasi ini memang terbilang tidak begitu lazim jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki pemain-pemain Man United. Namun, Solskjaer terbukti tetap mampu membawa timnya tampil kompetitif baik di Liga Inggris maupun Liga Europa.
Sementara itu, kebalikan dari Man United, AS Roma akan memasang empat gelandang sejajar tepat di depan tiga bek. Keempat gelandang itu adalah Karsdorp (kanan), Jordan Veretout (tengah), Diawara (tengah), dan Leonardo Spinazzola (kiri).
Kedua gelandang kanan dan kiri akan berperan sebagai pemain sayap. Sedangkan untuk menyokong serangan di depan, AS Roma akan memasang dua gelandang serang andalan mereka, Lorenzo Pellegrini dan Henrikh Mkhitaryan.
DEPAN
Dengan menitikberatkan permainan di sisi tengah dan sayap, kedua tim akhirnya sama-sama menempatkan satu striker murni di depan. Di kubu Manchester United ada nama bomber kawakan, Edinson Cavani.
Sedangkan AS Roma juga akan mengandalkan striker veteran, Edin Dzeko. Kedua pemain ini merupakan predator di kotak penalti lawan.
Baik Cavani maupun Dzeko sama-sama berbahaya jika dibiarkan bebas di depan gawang. Kunci untuk mematikan pergerakan para striker gaek ini adalah dengan memotong aliran bola terobosan atau pun crossing di sayap dan tengah.
Sejauh ini, AS Roma masih lebih teruji dengan Edin Dzeko di Liga Europa. Alasannya, Dzeko telah bertahun-tahun menjadi andalan AS Roma dan terbiasa ditempatkan sendirian di depan.
Meski begitu, AS Roma tidak boleh meremehkan Edinson Cavani. Di PSG, Cavani juga kerap menjalankan peran sebagai ujung tombak tunggal. Selain itu, Cavani sudah berhasil mencetak 10 gol untuk Manchester United.