Xavi Mendesak agar Lionel Messi Bahagia, Gelar Juara Barcelona Jadi Taruhannya!
FOOTBALL265.COM - Sempat menjadi salah satu pemain loyal buat Xavi tahu seluk beluk yang diperlukan raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona untuk terus juara. Baru-baru ini, ia pun berkata kuncinya ada di kebahagiaan Lionel Messi, kok bisa?
Sebelum kini berkarier di Qatar sebagai pelatih klub besar, Al Sadd, mantan playmaker Timnas Spanyol ini merupakan jebolan La Masia. Sejak kecil berkarier di Catalan buatnya langsung sukses di tingkat senior dengan 25 gelar juara bagi klub.
17 musim (2008-2015) menjadi bukti kehebatannya ketika sukses dua kali treble winners di era pelatih Pep Guardiola dan Luis Enrique. Selama itu pula sang playmkaker legendaris ini menjadi panutan Messi yang kini jadi kapten tim.
Setelah dirinya hengkang enam tahun lalu kemudian tak lama gantung sepatu dan melatih di Al Sadd, sepak terjang Barcelona malah terkesan menyedihkan. Ya, tak adanya sosok pemain dan pelatih kompeten sempat digadang-gadang jadi sebabnya.
Bagaimana tidak? Musim lalu saja bisa jadi buktinya ketika El Barca tak cuma kehilangan LaLiga Spanyol melainkan juga dipermalukan Bayern Munchen 2-8 di Liga Champions. Belum lagi masalah finansial yang buat runyam segala macam hal.
Ketika pelatih berganti ke Ronald Koeman, sepak terjang Blaugrana justru sempat mengecewakan. Awal musim saja mereka sempat kehilangan kesempatan juara liga domestik sekaligus tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions.
Meskipun pada akhirnya menangi Copa del Rey, bagi Xavi itu belum cukup karena Barcelona bisa tuai prestasi lebih mencengangkan lagi. Tak pelak baginya hal ini dikarenakan masalah tak bahagiannya seorang Messi.
1. Messi Bahagia, Kemenangan Trofi Barcelona Sudah Didepan Mata
"Saya minta maaf tak bisa mengambil keuntungan dari Messi dalam beberapa tahun terakhir. Banyak hal membuat saya yakin bahwa Messi tak terlalu bahagia di lapangan dan saya minta maaf sebagai Cules tak bisa buatnya jadi yang terbaik," ujar Xavi dilansir TV3.
"Kita harus membuat Leo bahagia karena dengan rasa bahagianya anda bisa lebih banyak dapat kesempatan menangi gelar juara. Ketika dia tak merasa senang membuat saya tahu kondisi klub sepenuhnya yang benar-benar membuat saya sedih," imbuhnya.
Ucapan ini pun cukup masuk akal karena striker berusia 33 tahun tersebut pada kenyataannya jadi 'motor' utama Barca. Bayangkan saja, tak adanya pemain-pemain baru seharusnya membuat klub mustahil menang Copa del Rey dan mulai kuasai klasemen sementara.
Referensi Koeman pun terkesan kurang meyakinkan sebelum akhirnya skemanya mulai berjalan mulus. Ya, berkat loyalitas sang kapten, pola permainan klub masih bisa terselamatkan sekaligus meningkatkan semangat juang para pemain lainnya.
Bahkan, Xavi pun kian dekat berkontribusi membantu Lionel Messi bahagia lagi di klub LaLiga Spanyol, Barcelona, dalam waktu dekat. Berdasarkan posisi Joan Laporta, pembuktiannya lewat enam gelar di Al Sadd bisa jadi pengganti sepadan Ronald Koeman kelak.