Wacana Liga 1 2021 Tanpa Degradasi, Ini Reaksi Bobotoh
FOOTBALL265.COM - Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Asep Abdul, memberikan tanggapan mengenai wacana tidak adanya degradasi pada kompetisi Liga 1 2021.
Menurut Asep Abdul, jika kompetisi digelar tanpa degradasi, tensi pertandingan diprediksi tidak akan seperti biasanya. Lantaran, jika mengalami kekalahan, klub akan tetap aman dan bertahan di Liga 1.
Oleh sebab itu, sebagai Bobotoh, Asep Abdul ingin kompetisi Liga 1 2021 tetap menerapkan sistem degradasi. Tujuannya, agar persaingan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia tetap berlangsung ketat dan menarik.
Wacana penghapusan sistem degradasi pada kompetisi Liga 1 2021 muncul, lantaran ada sejumlah pertimbangan penting dibalik mencuatnya isu tanpa degradasi tersebut, salah satunya terindikasi kondisi finansial klub di tengah pandemi corona.
"Kalau liga tanpa degradasi kurang greget atuh, kalaupun itu alasannya gimana kedepannya (finansial), kompetisi harus ada degradasi biar greget, jadi bisa bersaing. Tensinya kurang bagus kalau tanpa degradasi," kata Asep Abdul, Senin (10/05/21).
"Jadi sebagai supporter, tentunya ingin kompetisi ada degradasi, biar greget dan ada persaingan yang ketat," tegas Asep Abdul lagi.
1. Sikap Manajemen Persib
Sebelumnya, manajemen Persib dengan tegas menolak wacana dihapusnya sistem degradasi pada kompetisi Liga 1 2021, yang rencananya akan digelar pada awal Juli 2021 mendatang.
Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, dihapusnya sistem degradasi di Liga 1 2021 tidak sesuai prinsip dasar dari sebuah kompetisi. Selain itu, regulasi kompetisi sudah diatur dalam statuta FIFA dan AFC, sehingga hal tersebut harus diikuti.
"Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa degradasi, prinsip dasar dari kompetisi, yaitu sporting merit and integrity harus dijalankan," tegas Teddy saat dihubungi wartawan, Jumat (07/05/21).
"Statuta FIFA dan AFC mengatur dengan sangat jelas memgenai sporting merit and integrity," ucap Teddy menambahkan.
Teddy enggan memberikan komentar, terkait kondisi finansial klub lain di tengah pandemi corona ini. Yang pasti menurutnya, dalam sebuah kompetisi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator, harus mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan oleh FIFA dan AFC.
"Saya tidak ingin berkomentar mengenai klub lain. Tapi PSSI/LIB harus menegakan prinsip dasar kompetisi yaitu sporting merit and integrity. Sporting merit and integrity diatur jelas kok di FIFA/AFC," tegas Teddy.