Banyak Klub Liga 2 Diakuisisi, Ancaman Serius Bagi PSMS Musim Depan?
FOOTBALL265.COM - Kancah sepak bola tanah air terutama Liga 2, belakangan menjadi sorotan hangat publik. Sebab banyak klub kasta kedua tersebut diakuisisi. Apakah hal itu menjadi ancaman bagi PSMS yang memiliki target promosi ke Liga 1 musim depan?
Sebagaimana diketahui, sejumlah artis ternama, pengusaha, pejabat hingga publik figur lainnya mendadak ambil bagian dengan mengakuisisi sejumlah klub Liga 2, hingga menambah glamornya brand kompetisi kasta kedua tersebut.
Sebut saja artis kawakan Raffi Ahmad yang baru saja mengakuisisi Cilegon United. Bahkan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Kaesang Pangarep sebagai pemegang saham mayoritas Persis Solo.
Selain itu ada sejumlah klub Liga 2 lainnya seperti PSG Pati hingga Dewa United (akuisisi dari Martapura FC) yang juga turut menambah euforia tersebut.
Menjawab hal itu, pelatih PSMS, Ansyari Lubis, tak ingin berandai-andai. Dirinya coba menatap realistis. Ia menilai hal itu bisa menjadi motivasi untuk Rachmad Hidayat dan kawan-kawan.
"Saya kira ini bukan ancaman tapi motivasi. Kalau kita semua bekerja secara sungguh-sungguh, maka kita akan mendapatkan hasil yang positif. Karena usaha pastinya tak akan mengkhianati hasil," tutur Ansyari, kepada awak media, Senin (17/5/21).
1. Publik figur
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Uwak itu menganggap kehadiran para publik figur tersebut di kancah sepak bola sebagai aura positif dalam meningkatkan perkembangan sepak bola di tanah air.
"Makin bagus dong. Artinya semakin banyak orang yang peduli terhadap sepak bola. Apalagi kalangan artis dan tokoh penting. Tentu ini akan meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola di tanah air," ujarnya.
Disinggung ke depan bakal menghadapi tugas yang semakin berat di pundaknya karena banyak klub diakuisisi tersebut, Ansyari menampik hal itu.
"Sulit kalau tidak mau berusaha dan bersungguh-sungguh. Tapi kalau kita kerja keras dan berusaha dengan sepenuh hati semuanya akan lebih mudah dicapai," pungkas eks pemain Timnas Indonesia itu.