Kecewanya Widodo Usai Persita Tangerang Bermain Imbang Hadapi PSG
FOOTBALL265.COM - Persita Tangerang melakoni laga uji coba dalam pemusatan latihan atau training camp di Yogyakarta, menghadapi PSG Pati, Sabtu (05/06/21) sore.
Dalam uji coba berlangsung di Yogyakarta, Persita memainkan permainan dengan tempo cepat sejak awal. Kedua tim pun langsung berbalas serangan dengan tensi tinggi sejak peluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan.
Persita pun masih terlihat menyesuaikan pola dan tempo permainan. Kedua tim pun sejak awal berimbang dalam hal penguasaan bola.
Beberapa kali peluang Persita sempat tercipta namun masih gagal menembus benteng pertahanan PSG Pati. Hingga turun minum, skor masih bertahan 0-0.
Memasuki babak kedua, tensi permainan kian tinggi. Beberapa kali pemain dari kedua kubu terlihat bersitegang di lapangan. Namun pertandingan tetap berlangsung baik dan menjunjung tinggi sportivitas.
Serangan kedua belah pihak terus menggebu di babak kedua. Bahkan beberapa kali gawang Persita yang di babak kedua dijaga Annas Fitranto sempat terancam.
Namun sebaliknya, beberapa peluang yang cukup baik pun tercipta di kubu Persita. Meski belum satupun yang bisa membuahkan gol.
1. Belum Puas
Sayang, masih juga belum bisa menambah skor. Skor 0-0 pun tetap bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Usai pertandingan, Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro menyebut belum puas dengan performa timnya.
“Kalau hasil secara skor ya kita belum puas karena tidak tercipta gol. Tapi ada beberapa peluang, itu sudah baik, tinggal nanti dipoles lagi soal finishing. Tapi secara keseluruhan inilah uji coba yang hasilnya bisa kita koreksi nantinya,” ungkap Widodo.
Widodo pun memiliki beberapa catatan evaluasi dari laga uji coba ini. Dimana timnya dinilai masih sangat emosional untuk mencetak gol.
"Ya tentunya bagaimana mereka memainkan bola di tengah dan bagaimana menciptakan peluang untuk mencetak gol, itu akan menjadi evaluasi utama kami di tim pelatih nantinya."
"Terus yang terakhir, soal emosional. Tadi sangat tinggi emosionalnya. Dan itu yang harus kita kelola, jangan sampai nanti emosional ini akhirnya mempengaruhi ke permainan,” pungkas Widodo lagi.