3 Pelatih Menganggur yang Bisa Diboyong Tottenham Usai Drama Conte, Fonseca, dan Gattuso
FOOTBALL265.COM – Berikut 3 pelatih menganggur yang bisa dibidik Tottenham Hotspur, usai gagal raih kesepakatan dengan Antonio Conte, Paulo Fonseca, dan Gennaro Gattuso.
Tottenham Hotspur menjadi tim yang sibuk di bursa transfer musim panas ini. Namun, alih-alih sibuk memburu pemain baru, The Lilywhites justru lebih sibuk memburu manajer baru.
Seperti diketahui, tengah musim lalu Tottenham mendepak Jose Mourinho akibat performa tim yang melorot. The Lilywhites pun tak langsung mencari manajer anyar, melainkan mengangkat Ryan Mason sebagai manajer interim.
Dengan berakhirnya musim 2020/2021, Spurs pun mulai bergerak untuk mendatangkan manajer baru.
Sempat dikaitkan dengan sejumlah nama, Tottenham disebut tinggal selangkah lagi mendatangkan Antonio Conte. Namun, pada akhirnya kesepakatan tak terwujud karena Conte tidak yakin dengan proyek yang diusung manajemen klub dan ketidaksesuaian gaji.
Gagal mendapatkan Conte, Tottenham Hotspur beralih ke Paulo Fonseca, yang baru saja didepak AS Roma. Pakar transfer Fabrizio Romano bahkan menyebut pihak klub dan Fonseca sudah menyepakati kontrak 2 tahun.
Namun, kedatangan Fonseca pada akhirnya juga gagal terwujud dengan pajak penghasilan dan ketidaksesuaian visi bermain sebagai sebagian alasannya.
Tottenham kemudian bergerak cepat mendekati Gennaro Gattuso yang baru saja meninggalkan Fiorentina. Sayangnya, pada akhirnya Spurs membatalkan pendekatan mereka dengan Gattuso karena tentangan kuat dari penggemar.
Sebagai informasi, Gennaro Gattuso memang dicap buruk oleh penggemar Tottenham karena pernah berselisih hingga mencekik staf kepelatihan Spurs, Joe Jordan, pada 2011 lalu. Selain itu, pria berjuluk Si Badak itu juga pernah melontarkan komentar kontroversial soal rasisme dan LGBT.
Drama 3 kegagalan beruntun dengan Conte, Fonseca, dan Gattuso membuat manajemen Tottenham Hotspur harus bergerak cepat. Pasalnya, kekosongan kursi manajer akan menyulitkan mereka bergerak di bursa pemain dan terlambat mempersiapkan tim.
Dalam situasi ini, membidik sejumlah pelatih tanpa klub bisa menjadi opsi yang layak diambil. Selain tak perlu mengeluarkan kompensasi, negosiasi juga bisa dilakukan lebih cepat. Apalagi, ada sejumlah manajer papan atas yang saat ini tengah berstatus tanpa klub sehingga bisa jadi pilihan.
Siapa saja mereka? Berikut ini ulasannya:
1. Ada 2 Eks Manajer Liga Inggris
1. Nuno Espirito Santo
Nuno Espirito Santo kini menjadi salah satu kandidat manajer baru Tottenham Hotspur. Seperti diketahui, sejak meninggalkan Wolves beberapa waktu lalu, ia sudah dikaitkan dengan Tottenham meski akhirnya klub London Utara itu memilih memburu kandidat lain seperti Conte.
Berbekal pengalaman 3 tahun di kasta tertinggi Liga Inggris bersama Wolves, Nuno Espirito Santo diyakini takkan kesulitan beradaptasi karena sudah mengenal para pemain Tottenham. Selain itu, ia punya pola permainan atraktif yang sesuai dengan tuntutan presiden klub Daniel Levy dan para fans.
2. Rafael Benitez
Satu lagi sosok pelatih yang berstatus tanpa klub dan punya reputasi yang bagus adalah Rafael Benitez. Eks juru taktik Newcastle, Liverpool, dan Chelsea ini menganggur usai meninggalkan klub China, Dalian Professional, awal tahun ini.
Dengan pengalaman panjang tak hanya di Liga Inggris tapi juga Serie A Italia dan LaLiga, serta sejumlah gelar juara, Rafael Benitez bisa menjadi pilihan untuk mengakhiri puasa gelar Tottenham.
Namun, gaya permainannya terbilang pragmatis sehingga bertentangan dengan keinginan Daniel Levy. Selain itu, jika ingin memboyong Benitez, Tottenham harus bergerak cepat karena pria Spanyol itu kini tengah menjadi buruan Everton.
3. Joachim Low
Meski saat ini memimpin timnas Jerman di Euro 2020, Joachim Low bisa menjadi opsi lain bagi Tottenham. Pasalnya, Low sudah dipastikan akan meninggalkan jabatannya usai Euro 2020 berakhir. Di sisi lain, pria 61 tahun ini terbukti jempolan dengan raihan trofi Piala Dunia.
Namun, fakta bahwa dalam 15 tahun terakhir Joachim Low membesut timnas bisa menjadi masalah karena dinamika klub dan timnas yang sangat berbeda. Apalagi, prestasi Low saat menjadi manajer di level klub sebelum melatih timnas Jerman juga terbilang tak istimewa.