Infrastruktur Jadi Alasan Liga 1 2021 Sulit Digelar di Luar Pulau Jawa
FOOTBALL265.COM - PT Liga Indonesia Baru bersama PSSI memang telah mengambil keputusan untuk menunda kick off kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Meningkatnya kembali angka penyebaran virus Covid-19 menjadi dalang penundaan kick off Liga 1 musim 2021/2022.
Seperti diketahui, Liga 1 2021/2022 harus ditunda awal mula penyelenggaraannya hingga akhir Juli mendatang karena penyebaran virus Corona di Indonesia sedang melonjak.
Awalnya, kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu kick-off pada 9 Juli mendatang. Dimana Persija Jakarta akan menghadapi PSS Sleman di Stadion Pakansari, Bogor.
PT LIB sejatinya sudah melakukan persiapan dengan matang untuk menggelar kompetisi. Dimana salah satunya kompetisi dipusatkan di Pulau Jawa.
Namun banyak yang bertanya mengapa Liga 1 dipaksakan berlangsung di Pulau Jawa mengingat angka kasus positif Covid-19 terbilang tinggi.
Padahal, ada provinsi atau kota di luar Jawa yang terbilang masih aman untuk menggelar kompetisi sepakbola.
1. Sulit di Pulau Jawa
Terkait hal ini, LIB melalui Direktur Operasional, Sudjarno memiliki alasan. Dimana permasalahan infrastruktur membuat LIB sulit menggelar Liga 1 di luar Pulau Jawa.
"Kenapa Liga 1 di Pulau Jawa? pertama itu infrastruktur. Perpindahan klaster ke klaster berikutnya tak terlalu jauh. Untuk sekarang kita tak bisa sampaikan bisakah dibuat di luar Jawa? nanti akan kami gambarkan ke PSSI memungkinkan atau tidak," Sudjarno.
"Kalau Liga 2 akan kami buat grup dan ada bidding untuk jadi tuan rumah. Beberapa tim sudah mengajukan diri seperti PSMS Medan, Kalteng Putra, dan Persiba Balikpapan. Pasti Kalimantan, Sumatera dan lain-lain di Liga 2 akan digunakan," ucapnya.
Liga 1 musim ini memang dirancang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air ini akan bergulir dalam enam series di tiga klaster.
Series pertama di Banten-Jakarta-Jawa barat, kedua Jawa Tengah-Yogyakarta, ketika Jawa Timur. Adapun series keempat tetap di Jawa Timur, kemudian kelima kembali Jawa Tengah-Yogyakarta jadi tuan rumah, dan Banten-Jakarta-Jawa Barat di series penutup.
Sudjarno mengaku sulit untuk Liga 1 bergulir di luar Jawa mengingat durasi pertandingan hingga infrastruktur yang layak untuk penyelenggaraannya. Selain stadion yang sesuai dengan kriteria, ada hal lain seperti penginapan, dan transportasi dari satu tempat ke tempat lain.
"Kalau Liga 1, kan sistem penuh, home-away kami belum bisa menemukan infrastruktruknya di luar Jawa," pungkasnya.