Timnas Italia Tembus Semifinal Euro 2020, Donnarumma Sempat Gemetar
FOOTBALL265.COM - Penjaga gawang tim nasional Italia, Gianluigi Donnarumma, merasa lega setelah negaranya berhasil lolos ke semi final Euro 2020. Ia senang bisa melewati hadangan sesama unggulan, Belgia, yang memberi perlawanan tanpa henti di babak delapan besar.
Italia yang sejak fase grup menunjukkan performa mencengangkan masih bisa dominan kala bersua Belgia yang notabene tim peringkat satu FIFA. Gli Azzurri bahkan sanggup unggul dua gol sebelum turun minum berkat lesakan Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne.
Belgia sempat mengejar di awal babak kedua lewat eksekusi penalti Romelu Lukaku namun De Rode Duivels tidak mampu menambah gol lagi. Tiket ke ronde selanjutnya pun dapat diamankan oleh Italia.
Donnarumma sendiri tampil cukup oke walau tidak mengantongi nirbobol dengan dua penyelamatan. Kiper panggilan dari AC Milan itu mengaku sedikit was-was karena ia merasa pertandingan tak kunjung usai.
"Aku merasa laga berlangsung lama sekali. Seakan tidak ada akhirnya. Tim ini luar biasa dan kini kami di semi final," ujar Donnarumma pada RAI Sport.
"Perlahan target yang kami inginkan mendekat. Aku merasa sedikit emosional karena ini turnamen pertamaku. Semoga Italia bisa melaju sejauh mungkin," tambah pemuda berusia 22 tahun itu.
1. Turnamen Perdana Donnarumma
Kegagalan Italia untuk berpartisipasi di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018 jadi alasan kenapa kiper sekaliber Donnarumma baru mengecap pengalaman di event akbar sekarang ini. Padahal jebolan akademi Il Rossonerri ini sudah malang melintang di dunia profesional sejak usia 16 tahun.
Di usia 17 tahun namanya jadi penampil termuda sangara Italia memecahkan rekor Federico Bonazzoli. Keberadaan Donnarumma membuat Italia tidak panik saat akhirnya Gianluigi Buffon mundur dari tugas negara.
Apabila sanggup membawa Italia menjadi kampiun Euro untuk pertama kali sejak edisi 1968 silam maka nama Donnarumma akan semakin harum. Sudah lama memang Si Biru tidak bicara banyak di ajang internasional pasca jadi juara dunia di 2006. Paling banter di 2012 mereka menjadi runner-up Euro di Polandia dan Ukraina.
Saat menuntaskan transfer dirinya ke Paris Saint-Germain pada musim depan sosoknya akan semakin diperhitungkan. Peruntungannya untuk bersaing menjadi pemain inti melawan kiper kawakan Keylor Navas juga akan semakin baik.