Euro 2020: Belgia Gagal Juara, Roberto Martinez Bungkam Perihal Masa Depannya
FOOTBALL265.COM - Pelatih tim nasional Belgia, Roberto Martinez, untuk saat ini enggan membahas soal masa depannya. Ia baru akan buka suara setelah mengevaluasi hasil tidak memuaskan De Rode Duivels di Euro 2020.
Kontrak pria Spanyol berusia 47 tahun itu sebenarnya masih akan berlaku sampai Juni 2022 mendatang namun gosip beredar ia ingin kembali melatih klub. Belum ada yang bisa dikonfirmasi sejauh ini klub mana yang menginginkan jasa Martinez.
"Saat ini sulit untuk bicara selain fakta bawah kami kalah dan gugur dari Euro. Terlalu dini untuk membahas masa depan apabila terpengaruh emosi," ujar Martinez pada Sky Sports.
"Yang harus dilakukan sekarang adalah menengok ke belakang dan mengevaluasi. Para pemain tidak salah,"
"Tim sudah berjuang semaksimal mungkin untuk jadi juara. Di dalam kepalaku hanya ada rasa kecewa dan sedih," tambah mantan bos Wigan Athletic dan Everton ini.
1. Generasi Emas Terancam Tanpa Titel
Ini adalah kali kedua secara beruntun bagi Belgia tersingkir di fase delapan besar Piala Eropa. Di edisi 2016 silam di Prancis, tim yang kini menduduki peringkat pertama FIFA tersebut digebuk Wales, si kuda hitam, dengan skor 3-1.
Apabila pada akhirnya Belgia memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Martinez sebelum menuntaskan kontrak di Piala Dunia 2022 maka sepertinya wajar saja. Pasalnya Si Merah sudah gagal memenuhi ekspektasi tinggi dalam dua turnamen besar terakhir.
Padahal Belgia tengah menikmati masa puncak dari generasi emas mereka yang berisi Kevin de Bruyne, Eden Hazard, dan Romelu Lukaku. Paling banter Martinez, yang menggantikan Marc Wilmots di kursi manajer, hanya sanggup mengantarkan medali perunggu Piala Dunia 2018.
Andai tidak segera berbenah maka Belgia bisa nirgelar dan melewatkan potensi mereka. Mereka tidak boleh lupa jika Hazard (30), De Bruyne (30), Dries Mertens (34), Axel Witsel (32), Toby Alderweireld (32), Thomas Vermaelen (35) dan Jan Vertonghen (35) sudah mulai masuk usia senja.
Kegagalan juga membuat Belgia tidak dapat dibandingkan dengan Jerman, Spanyol, Portugal, dan Prancis yang semuanya bisa mengecap manis buah generasi emas. Setidaknya Der Panser, La Furia Roja, Seleccao das Quinas, dan Les Bleus sudah pernah sekali meraih trofi mayor sejak dekade 2010-an.