Lupakan Sejenak Spanyol, Mancini Ajak Italia Berpesta Usai Gebuk Belgia
FOOTBALL265.COM - Pelatih Italia, Roberto Mancini, mengajak pendukung Italia untuk berpesta usai mengalahkan Belgia di perempatfinal Euro 2020 dan melupakan sejenak soal Spanyol.
Euforia kemenangan atas Belgia di babak perempat final Euro 2020 rupanya masih menyelimuti Italia. Semi final melawan Spanyol masih belum jadi beban pikiran skuat Gli Azzurri mengingat sengitnya perlawanan De Rode Duivels.
Italia mampu meneruskan tren apik mereka sejauh ini dengan menggebuk Belgia dengan skor tipis 1-2. Itu artinya anak-anak asuhan Roberto Mancini melibas lima pertandingan mereka dengan kemenangan dengan torehan sepuluh gol dan hanya kebobolan dua kali.
Mancini sendiri merasa jika negara besutannya memang pantas menang dan pergi semi final. Juru taktik yang pernah menukangi Inter Milan, Manchester City, Galatasaray, hingga Zenit St. Petersburg tersebut tidak kaget apabila Italia mencetak lebih banyak gol ke gawang Thibaut Courtois.
"Kami memang pantas menang. Semua pemain di tiap lini menjalankan tugas dengan sangat baik," ujar Mancini usai partai yang digelar di Allianz Arena, Munchen, Jerman, tersebut.
"Kesulitan baru dirasakan saat pertandingan memasuki sepuluh menit terakhir. Kami hanya kelelahan. Itu saja. Seharusnya kami malah bisa menang dengan selisih lebih banyak,"
"Tidak ada target minimal bagi Italia. Kami mau jadi yang terbaik tapi jalan masih panjang. Kita lihat saja nanti. Mari nikmati kemenangan dan setelah itu baru Spanyol," tambah pria flamboyan 56 tahun tersebut.
1. Tanpa Spinazzola
Italia memang tampil superior ketimbang Belgia. Si Biru menguasai bola lebih banyak dengan 54 persen. Lorenzo Insigne dan kolega juga lebih agresif dalam melepaskan tembakan dengan perbandingan 14:10.
Yang patut disayangkan hanyalah saat bek sayap Leonardo Spinazzola harus digantikan oleh Emerson Palmieri di menit ke-80. Pemain 28 tahun milik AS Roma tersebut terpaksa ditarik keluar akibat cedera tendon achilles yang bisa membuatnya absen hingga setengah tahun lamanya.
Andai bisa melaju ke final dan jadi juara Italia tidak hanya bisa memberi kado hiburan terindah bagi Spinazzola, namun juga mengobati kekecewaan tifosi mereka. Pasalnya publik pecinta calcio di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018 tidak bisa mendukung timnas mereka.
Trofi bergengsi juga sudah tidak lama mampi ke negeri Pizza. Terakhir kali Italia boleh menepuk dada adalah saat jadi juara dunia edisi 2006 silam.