Sejarah Bentrokan Sengit 2 Kutub Sepak bola, Pele Putih Digebuk Italia
FOOTBALL265.COM - Brasil dan Italia diketahui memiliki filosofi permainan sepak bola bertolak belakang. Pakem kedua negara bak bumi dan langit, atau bisa juga diibaratkan kutub utara dan kutub selatan.
Brasil mengandalkan kemampuan individu pemain dan menyuguhkan aksi-aksi individu atau kolektif yang sedap dipandang mata (Jogo Bonito). Mereka menganggap pertahanan terbaik adalah menyerang.
Di lain pihak, Italia cenderung mementingkan lini pertahanan, bahkan tak peduli dengan opini publik yang menyebut permainan mereka lambat dan membosankan. Asalkan menang, Gli Azzurri sudah merasa cukup. Gaya bermain seperti ini disebut Catenaccio.
Dua kutub sepak bola ini berhadapan di laga pamungkas fase grup II Piala Dunia 1982. Di pertandingan sebelumnya, Brasil dan Italia sama-sama mendulang kemenangan sehingga inilah penentuan kelolosan salah satu tim ke semifinal.
Brasil yang saat itu diperkuat pemain beken sekaliber Cerezo, Falcao, Zico, dan Socrates jelas lebih difavoritkan. Namun, Italia tak gentar. Mengandalkan serangan balik cepat, pasukan Enzo Bearzot justru mampu keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-2, 5 Juli 1982.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Sarria, Barcelona, itu begitu seru. Italia unggul terlebih dulu pada menit ke-5 via sundulan striker Paolo Rossi. Brasil segera bereaksi dan aksi Socrates sukses menyamakan skor sekitar tujuh menit kemudian.
Gol Socrates membuat Selecao semakin bersemangat menyerang. Kondisi ini kembali dimanfaatkan oleh Rossi untuk mencetak gol kedua di menit ke-25.
Pemain yang memiliki nama kecil Pablito itu memotong operan tidak sempurna dari bek lawan, kemudian menceploskan bola ke gawang Valdir Peres. Skor 2-1 bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, Brasil terus menekan guna mencari gol. Upaya yang membuahkan hasil di menit ke-68 lewat aksi individu Falcao, tapi lagi-lagi Paolo Rossi menjadi mimpi buruk bagi Tim Samba. Hattrick-nya di menit ke-74 menjadi gol kemenangan tim.
Italia berhak melaju ke semifinal dan akhirnya merebut gelar juara Piala Dunia 1982 usai mengalahkan Jerman Barat di final dengan skor meyakinkan 3-1.
Meski kalah, Brasil toh tidak terlalu bermuram durja. Seperti Falcao yang mengambil sisi positif tentang pertandingan bersejarah tersebut.
“Kami barangkali menelan kekalahan hari itu, tapi memenangi tempat di lembaran sejarah Piala Dunia sebagai salah satu duel paling akbar. Saya merasa bangga dan terhormat,” cetus Falcao.
1. Zico Tak Terima?
Berbeda dengan Falcao, bintang Brasil lain, Zico, justru terkesan tak terima. Legenda berjulukan Pele Putih itu bahkan menyebut kemenangan Italia telah merusak sepak bola modern.
"Brasil memiliki tim yang fantastis di Piala Dunia 1982. Diakui dunia. Ke mana pun saya pergi, orang-orang selalu mengenang momen itu," ujar Zico beberapa tahun lalu seperti dilansir Football-Italia.
"Bila kami menang waktu itu, perkembangan sepak bola akan jauh berbeda. Bukan malah mengutamakan hasil dengan cara apa pun, seperti melanggar lawan untuk menghentikan pergerakannya. Kekalahan Brasil tak membawa benefit untuk dunia sepak bola," tandas Zico.
Klaim Zico ini lantas mengundang reaksi dari legenda-legenda Italia yang terlibat dalam pertandingan itu, salah satunya Fulvio Collovati.
Dia tak segan menyindir Zico yang kala itu justru merumput di Serie A Italia bareng Udinese. Collovati tak lupa mengumbar 'aib' sang rival.
"Saya melihat Zico menangis di dalam bus usai laga. Luka itu membekas dan susah pulih. Brasil kalah karena kesalahan mereka sendiri. Perlu diingat Zico sedang merumput di Italia bersama Udinese. Bukti bahwa sepak bola kami tidaklah buruk," imbuhnya.
Susunan Pemain:
Italia (5-3-2): 1-Zoff; 16-Conti, 5-Collovati (3-Bergomi 34'), 7-Scirea, 6-Gentile, 4-Cabrini; 14-Tardelli (11-Marini 75'), 9-Antognoni, 13-Oriali; 19-Graziani, 20-Rossi
Cadangan: 12-Bordon, 22-Galli, 2-Baresi, 8-Vierchowod, 10-Dossena, 15-Causio, 17-Massaro, 18-Altobelli, 21-Selvaggi
Pelatih: Bearzot
Brasil (3-2-5): 1-Waldir; 2-Leandro, 4-Luizinho, 6-Junior, 3-Oscar; 5-Toninho, 15-Falcao, 8-Socrates, 10-Zico; 9-Serginho (7-Isidoro 69'), 11-Eder
Cadangan: 12-Paulo, 22-Carlos, 13-Edevaldo, 14-Juninho, 16-Edinho, 17-Pedrinho, 18-Batista, 19-Renato, 20-Roberto, 21-Dirceu
Pelatih: Santana
Stadion: Sarria (44.000)
Gol: Rossi 5', 25', 74'/Socrates 12', Falcao 68'
Wasit: Klein (Isr)
Kartu Kuning: Gentile, Orialo (I)
Kartu Merah: -