Menerka 3 Opsi Formasi AC Milan dengan Duet Ibrahimovic - Giroud di Lini Depan
FOOTBALL265.COM - Ingin mewujudkan duet Zlatan Ibrahimovic - Olivier Giroud, klub AC Milan asuhan Stefano Pioli pun harus mengutak-atik formasi mereka.
Finis di posisi kedua Serie A Italia musim lalu dan dengan demikian lolos ke Liga Champions musim depan, AC Milan menjadi tim yang sibuk di bursa transfer musim panas ini.
Usai memboyong Mike Maignan serta mempermanenkan Fikayo Tomori dan Sandro Tonali, Rossoneri kembali mendatangkan pemain anyar yakni Olivier Giroud.
Bomber veteran Prancis itu didatangkan dengan banderol super murah yakni 1 juta euro atau sekitar 18 miliar rupiah. Ia diikat kontrak 2 tahun hingga Juni 2023 dan menerima nomor punggung 9.
Di usia keemasannya, Olivier Giroud bukanlah striker kacangan. Selama membela Arsenal, total 105 gol dan 41 assist berhasil ia bukukan dari 253 laga.
Arsenal sendiri tertarik mendatangkan Giroud setelah striker Prancis itu sukses menjadi top skor di Ligue 1 bersama Montpellier. Di awal usia kepala tiga ia hijrah ke klub Chelsea dan sempat mencetak 39 gol dan 14 assist dari 119 laga.
Catatan itu pun cukup untuk membuatnya bergabung dengan AC Milan. Di klub ini, ia akan bertemu dengan bomber veteran Milan lainnya, Zlatan Ibrahimovic.
Kedatangan Giroud sendiri dimaksudkan agar klub yang dihuni banyak pemain muda itu memiliki kedalaman dan pengalaman. Apalagi, musim depan AC Milan akan bermain di Liga Champions.
Tentu saja, banyak pihak yang mengharapkan terciptanya duet Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic di lini depan. Duet 'para orang tua' di tim Rossoneri.
Sayangnya, untuk saat ini formasi 4-2-3-1 andalan Stefano Pioli tidak bisa mewujudkan duet tersebut. Terlebih mengingat kedua pemain adalah sama-sama seorang striker murni di kotak penalti.
AC Milan pun harus mengubah formasi mereka. Dengan tetap mempertimbangkan komposisi skuad yang dimiliki, berikut kami rangkum tiga opsi formasi yang bisa dipakai AC Milan untuk menduetkan Ibrahimovic - Giroud.
1. 4-3-1-2
Formasi pertama adalah 4-3-1-2. Formasi ini memang sudah tak lagi jadi andalan utama AC Milan selepas era Carlo Ancelotti.
Stefano Pioli sendiri bukan penganut formasi ini. Meski demikian, dengan skema empat bek dan modal skuad yang dimiliki Milan saat ini, pelatih Stefano Pioli bisa saja menerapkan formasi alternatif ini musim depan.
Dengan formasi ini, otomatis duo slot striker akan diisi oleh duet Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud. Keduanya akan disokong oleh penyerang lubang yang bisa diisi oleh Brahim Diaz atau satu gelandang serang baru di bursa transfer.
Sementara trio lini tengah akan dihuni oleh Ante Rebic (kiri), Franck Kessie/ismael Bennacer (tengah) dan Alexis Saelemaekers. Sementara untuk lini belakang tidak ada perubahan yang terjadi.
Theo akan main di fullback kiri, Davide Calabria di fullback kanan, dan duet Simon Kjaer - Fikayo Tomori di tengah. Untuk posisi kiper, tentu saja Mike Maignan akan jadi pilihan utama.
4-4-2
Formasi yang agak kurang populer di era sekarang. Namun dengan formasi klasik ini, AC Milan bisa memanfaatkan potensi maksimal dari duet Giroud - Ibra.
Dalam formasi ini, duet striker akan ditempati oleh Ibrahimovic dan Giroud. Empat gelandang akan ditempati oleh Ante Rebic (kiri), Franck Kessie (tengah), Ismael Bennacer (tengah), dan Alexis Saelemakers.
Sementara untuk lini belakang tetap tidak ada perubahan. Theo akan main di fullback kiri, Davide Calabria di fullback kanan, dan duet Simon Kjaer - Fikayo Tomori di tengah.
Meski cukup kuat di kotak penalti, namun secara umum kekuatan tim Milan pada formasi ini tak sebaik formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3.
4-1-3-2
Formasi ini adalah yang paling mendekati kekuatan AC Milan di bawah Stefano Pioli musim lalu. Perbedaannya adalah dengan mengorbankan satu gelandang serang, Milan mendapatkan satu slot striker tambahan di lini depan.
Ya, strategi double pivot tidak akan dipakai pada formasi ini. Jika biasanya Kessie berduet dengan Bennacer, maka kali ini hanya salah satu di antara mereka saja yang dimainkan.
Meski begitu, bukan berarti Milan melemah. Satu gelandang serang selevel Franck Kessie mestinya sudah cukup untuk menjaga keseimbangan AC Milan. Di depan Kessie, ada trio gelandang serang yang ditempati oleh Rebic/Leao (kiri), Brahim Diaz/gelandang serang baru (tengah), dan Alexis Saelemaekers/winger baru (kanan).
Untuk mengurangi beban di lini tengah, Milan pun akan mencoba lebih memaksimalkan sektor sayap. Mereka juga harus lebih waspada agar tidak kehilangan bola di lini tengah.
Jika hal itu bisa diatasi, maka kekuatan serangan AC Milan akan bertambah, terutama dalam skema umpan silang atau set piece bola mati. Sebab, runner-up Liga Italia itu memiliki dua predator Ibrahimovic - Giroud di kotak penalti lawan.