Terlalu Banyak Makan, Bekas Wonderkid Brasil Ini Redup di Manchester United
FOOTBALL265.COM - Anderson dianggap seharusnya bisa menjadi pemain bintang saat memperkuat Manchester United selama kurang lebih tujuh tahun. Sayangnya ia kurang disiplin terutama untuk masalah perut.
Hal ini dibocorkan oleh mantan rekan Anderson di United sekaligus kompatriotnya asal Brasil, Rafael dan Fabio da Silva. Fullback kembar ikonik tersebut menuliskannya dalam autobiografi mereka yang berjudul The Sunshine Kids.
Bagi keduanya, Anderson punya lebih dari sekedar bakat untuk jadi pemain spektakuler di Premier League. Sesuatu yang mana disia-siakan sang gelandang kidal tersebut dengan tidak menjaga pola makan seimbang.
"Anderson pribadi yang gila tapi kami semua menyukainya. Berikan bola padanya dan ia akan bermain dengan penuh kebebasan. Jika diberi pertandingan beruntun maka ia akan fit untuk semua klub di Premier League," ungkap Rafael.
"Cedera dan keinginannya untuk terus makan jadi penghambat. Bukan kebetulan jika musim terbaiknya datang saat ia banyak bermain karena tidak ada waktu untuk makan. Andai lebih profesional maka Anderson bisa jadi pemain terbaik dunia,"
"Aku tidak tahu apakah ia pernah bersikap serius karena Anderson sangat santai. Mungkin itu yang membuat dia banyak disukai orang. Saat tim pergi bersama ia akan berteriak 'McDonalds, McDonalds'," tambahnya lagi.
1. Terlupakan Pasca United
Didatangkan dari FC Porto dengan status wonderkid pada musim panas 2007, Anderson langsung dipercaya Sir Alex Ferguson untuk masuk ke tim senior. Padahal manajer legendaris United terebut tahu jika sang rekrutan anyar baru berusia 18 tahun dan belum fasih berbahasa Ingris.
Tercatat 38 pertandingan dilakoni Anderson di segala ajang pada tahun tertamanya merumput di Old Trafford. Ia bahkan jadi salah satu penendang penalti sukses dalam babak sudden death di final Liga Champions kontra Chelsea.
Selepas musim debut yang gemilang, jebolan akademi Gremio tersebut mulai banyak berkutat dengan beragam cedera. Nafsu makannya yang besar semakin sulit membuatnya dalam kondisi prima. Sepeninggal Sir Alex pada akhir 2012/2013 semakin sulit klub untuk mendisiplinkannya.
Pada 2019 lalu akhirnya Anderson pensiun dari sepakbola bersama klub Turki, Adana Demirspor. Ia gantung sepatu di usia yang baru menginjak 30 tahun. Tubuhnya tidak lagi sanggup berkompetisi secara maksimal setelah empat tahun sebelumnya saat gabung dengan SC Internacional ia mengalami sesak nafas di tengah pertandingan Copa Libertadores.