Hal yang Harus Dibenahi Liverpool Usai Gagal Pertahankan Gelar Liga Inggris
FOOTBALL265.COM - Liverpool dan Jurgen Klopp memang harus berbenah diri usai gagal mempertahankan gelar juara Liga Inggris mereka musim lalu.
Berstatus kampiun 2019-2020, The Reds yang mengakhiri puasa gelar setelah 30 tahun, menjajaki musim 2020-2021 dengan penuh kepercayaan diri, namun tak disangka Jordan Henderson dkk justru terseok-seok di awal langkahnya.
Selain jimat keberuntungan yang mungkin menipis setelah jadi juara, mereka juga kehilangan sejumlah pemain inti karena cedera. Lini belakang skuat Jurgen Klopp nampak goyah apalagi usai ditinggal Virgil van Dijk yang cedera panjang.
Untuk mengatasi masalah ini pun, para pemain ‘dipaksa’ menambal lubang yang kosong dan bermain di posisi lain. Salah satu yang paling terlihat adalah sang kapten, Jordan Henderson, yang ditarik ke lini pertahanan.
Untungnya, mendatangkan Ozan Kabak sebagai amunisi darurat, meski sempat terseok-seok juga, pada akhirnya cukup berfaedah. Ia turut membantu Liverpool keluar dari lubang jarum dan terselamatkan di klasemen liga.
Liverpool mengakhiri musim 2020-2021 di peringkat tiga klasemen akhir Liga Inggris dengan raihan 69 poin dari 38 pertandingan. Sementara itu, gelar juara mereka berhasil dikudeta Manchester City (86 poin).
Hasil lumayan Liverpool musim lalu tentu patut disyukuri meski status sebagai juara bertahan Liga Inggris raib dicuri sang rival.
Memasuki musim 2021-2022, Jurgen Klopp dan para pemainnya pun harus berbenah, apalagi menyusul hasil pramusim mereka yang kurang memuaskan, padahal hanya melawan tim yang biasa-biasa saja.
Melawan Wacker Innsbruck dan VfB Stuttgart, The Reds hanya mendulang hasil imbang 1-1. Sementara itu, laga pramusim melawan Mainz 05 baru akan digelar hari ini, Jumat (23/07/21) pukul 4.30 sore waktu setempat.
Terlepas dari apa pun hasil kontra Mainz nantinya, Liverpool memang harus memperbaiki beberapa hal agar bisa berjaya lagi pada musim 2021-2022, dan pastinya, menantang kembali gelar Liga Inggris yang dikudeta Manchester City.
Kira-kira apa saja poin yang sebaiknya jadi atensi utama Jurgen Klopp untuk dibenahi di The Reds?
1. PR Liverpool
Opsi Serangan
Meski sempat terseok-seok akibat lini pertahanan yang ditinggal para pemain inti nan penting, Liverpool pada kenyataannya punya masalah yang jauh lebih besar, yakni terbatasnya opsi untuk melancarkan serangan.
Selain itu, produktivitas mereka pun tidak sehebat saat menjuarai Liga Inggris pada 2019-2020. Pada 2020-2021, pencapaian gol The Reds hanya menyentuh angka 68, yang mana mengalami penurunan dari musim juara Liga Inggris (85).
Yang lebih mengerikannya lagi dan perlu jadi catatan, adalah rekor buruk mereka di liga ketika sempat enam kali kalah beruntun di kandang.
Selama periode horor tersebut (Januari hingga Maret), The Reds hanya menyarangkan satu gol saja! Secuil pencapaian itu terjadi di laga kontra Manchester City pada bulan Februari di mana mereka kalah 1-4.
Jurgen Klopp perlu mendatangkan rekrutan anyar sebagai kompetitor untuk Roberto Firmino. Selain itu, keperluan winger pun sebaiknya diperhatikan lantaran Xherdan Shaqiri dan Takumi Minamino belum cukup bisa diandalkan.
Georginio Wijnaldum
PR lainnya bagi Liverpool adalah mencari pemain untuk mengisi lowongan gelandang yang ditinggalkan Georginio Wijnaldum. Sejumlah nama pun sudah sempat mencuat sebagai calon pengganti sang pemain.
Sebut saja Saul Niguez, Youri Tielemans, atau Houssem Aouar. Meski begitu, belum ada satu pun yang merapat ke Anfield.
Masa Depan Pemain Inti
Yang tidak kalah pentingnya, Liverpool juga harus memikirkan dan mengambil keputusan sebaik-baiknya tentang masa depan para pemain inti mereka yang sebentar lagi akan masuk masa habis kontrak.
Mohamed Salah, Sadio Mane, Virgil van Dijk, Jordan Henderson, dan Fabinho bisa saja hengkang ketika masa bakti mereka berakhir pada musim panas 2023.
Perpanjangan kontrak adalah langkah krusial yang harus diambil demi mempertahankan tim yang ada saat ini. Selain itu, kebijakan tersebut juga akan menciptakan situasi yang lebih kondusif di skuat.
Para pemain bisa berkonsentrasi penuh pada permainan, ketimbang hati dan pikirannya harus ikut harap-harap cemas menanti kejelasan dari pihak klub terkait kontrak mereka.