Bukan Pemain Pembangkang, Kane Dianggap Punya Alasan Jelas Acuhkan Tottenham
FOOTBALL265.COM - Penyerang Inggris, Harry Kane, dianggap bukanlah pemain yang suka bertindak tidak profesional. Sehingga, insiden mangkirnya sang pemain dari latihan pramusim Tottenham Hotspur dipastikan lahir dari alasan kuat.
Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran mantan penggawa Manchester United dan timnas Inggris, Gary Neville. Ia percaya jika ada hak-hak Kane yang tidak bisa dipenuhi oleh Tottenham.
Meski demikian, keputusan Kane untuk membolos hingga dua hari tetap tidak dibenarkan oleh Neville. Pasalnya, ia adalah kapten The Spurs yang pasti dijadikan panutan oleh rekan-rekannya.
"Jika Kane memang diharuskan hadir pada tanggal yang ditentukan maka seharusnya ia menepati itu. Tidak boleh ada pembenaran untuk tindak indispliner," ungkap Gary Neville kepada Sky Sports.
"Sebagai pemain, Anda punya tanggung jawab kepada klub. Akan tetapi, saya mengenal Harry Kane dan sulit menemukan pesepak bola yang lebih profesional darinya," cetusnya.
"Sejauh ini, ia selalu mengabdi dengan baik untuk Tottenham, jadi pasti ada hal yang membuatnya tidak senang. Jelas terjadi perpecahan dengan pengurus klub, namun Kane tetap harus mengambil sikap berbeda di depan pemain lain," tambah pundit kenamaan tersebut.
1. Dalam Bidikan City
Sejak musim lalu, Harry Kane memang sudah digosipkan tidak lagi betah di Tottenham. Alasannya apa lagi kalau bukan ketidakmampuan klub penghuni London Utara tersebut untuk meraih trofi.
Bersama klub yang sudah mendidiknya sejak di akademi tersebut Kane hanya bisa menjadi runner-up Piala Liga (2 kali) dan Liga Champions. Di Liga Inggris pun Tottenham paling banter menempati peringkat ketiga di klasemen akhir.
Dengan predikat sebagai salah satu mesin gol terbaik dunia saat ini, wajar bila Kane ingin angkat kaki. Eks Leicester City dan Milwall tersebut tentu enggan bila harus gantung sepatu dengan penyesalan tanpa prestasi di level klub.
Manchester City jadi tim yang paling dekat dengannya saat ini. The Cityzens sudah pernah melayangkan tawaran seharga 100 juta pound (sekitar Rp2 triliun).
Sayang, Tottenham Hotspur masih berharap bomber berusia 27 tahun itu mau menghormati kontrak mereka yang berlaku hingga Juni 2024 mendatang.