Arsenal Butuh Lebih dari Sekadar Gelontoran Dana Belanja untuk Berubah
FOOTBALL265.COM – Arsenal dan Mikel Arteta butuh lebih dari sekadar dana transfer besar untuk mengembalikan masa-masa kejayaan The Gunners di masa silam.
Arsenal kembali harus menelan hasil buruk di pekan-pekan awal Liga Inggris 2021/22. Setelah sebelumnya takluk di tangan Brentford, teranyar anak asuh Mikel Arteta tumbang di tangan rival sekota, Chelsea.
Di pekan kedua Liga Inggris 2021/22 yang berlangsung di Emirates Stadium tersebut, Arsenal tumbang dengan skor 0-2 dari Chelsea.
Gol-gol kemenangan Chelsea dibuat oleh Romelu Lukaku dan Reece James di paruh pertama pertandingan, tepatnya di menit ke-15 dan ke-35.
Kekalahan dari rival sekota tersebut membuat Arsenal kian terpuruk di klasemen pekan-pekan awal Liga Inggris 2021/22. Saat ini, The Gunners terjerembab di peringkat ke-19 klasemen.
Kekalahan ini juga menjadi noda hitam bagi Arteta selaku pelatih. Dalam 60 laga yang telah ia jalani, The Gunners telah tumbang sebanyak 20 kali.
Catatan ini terbilang buruk mengingat Arsene Wenger baru merasakan kekalahan ke-20 nya dalam 116 laga bersama Arsenal.
Padahal, di musim panas ini Arsenal menjadi tim terboros di Inggris dengan biaya transfer mencapai 132 juta poundsterling atau hampir setara Rp2,5 triliun.
Hal ini membuktikan bahwa uang bukanlah salah satu cara mutlak bagi Arsenal dan Mikel Arteta untuk berubah dan kembali ke masa-masa kejayaan.
1. Tak Bijak dalam Transfer
Di musim lalu saat Arsenal dan Mikel Arteta terpuruk, pendukung The Gunners kerap mengatakan bahwa pria asal Spanyol itu tak memiliki pemain incarannya sehingga hasil yang didapatkan jauh dari harapan.
Sebagian besar pendukung Arsenal percaya akan proses Arteta untuk membangun tim super dalam jangka waktu panjang. Pun dengan para petinggi The Gunners.
Musim panas 2021 menjadi bukti bahwa petinggi Arsenal percaya akan proses yang dikemukakan Arteta, apalagi ia telah meraih satu titel bergengsi (dua jika Community Shield ikut dimasukkan).
Ben White, Nuno Tavares, Albert Sambi Lokonga, Martin Odegaard, dan Aaron Ramsdale menjadi bukti Arteta telah mendapat dukungan berupa dana untuk membuktikan proses tersebut.
Namun, besarnya dana ini menjadi pergunjingan para pecinta sepak bola. Bagaimana tidak? Dari lima pemain tersebut, banyak yang menganggap tak ada penambahan berarti ke skuat Arsenal saat ini.
Mungkin hanya Martin Odegaard saja yang menjadi tambahan penting bagi Arsenal. Selain dirinya, secara kualitas tak ada penambahan signifikan secara kualitas pemain.
Mendatangkan Ben White di saat adanya William Saliba yang malah dipinjamkan menjadi bukti bahwa Arsenal tak begitu bijak membelanjakan uangnya.
Lalu ada Albert Sambi Lokonga yang didatangkan untuk menggantikan peran Granit Xhaka. Namun apa daya, pemain terakhir tak jadi hengkang dan malah diperpanjang kontraknya. Belum lagi adanya sosok Mohamed Elneny yang juga memiliki kualitas serupa.
Lalu ada Nuno Tavares dan Aaron Ramsdale di mana kedua pemain ini berstatus pelapis namun didatangkan dengan total harga yang terbilang mahal.
Bisa dikatakan, Arsenal tak bijak dalam membeli pemain sejauh ini. Berbeda dengan rivalnya yang mementingkan kualitas ketimbang kuantitas.
Entah apa yang menjadi maksud Arsenal di balik belanja ini. Jika untuk membangun tim super di masa depan, apakah pendukung The Gunners bisa bersabar?
Jika untuk mengoptimalkan perjalanan di musim ini, apakah sederet pemain tersebut (yang di mana didominasi pemain muda) mampu untuk mengangkat derajat Arsenal kembali dalam waktu cepat?
Faktanya, uang memang penting di sepak bola modern saat ini. Namun untuk Arsenal, ada yang lebih penting dari sekadar belanja pemain guna mengulangi masa-masa kejayaannya di masa silam.