x

Terima Keputusan Kartu Merah, Pelatih Arema FC Respek kepada Wasit Liga 1

Senin, 6 September 2021 12:15 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida.

FOOTBALL265.COM - Eduardo Almeida bersikap bijaksana terhadap wasit Agus Fauzan Arifin yang bertugas memimpin laga Arema FC kontra PSM Makassar di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (5/9/21).

Sebagaimana diketahui, pertemuan kedua tim berlangsung dalam tensi tinggi. Para pemain kedua tim juga menyuguhkan permainan keras di lapangan hijau.

Hal ini pun relevan dengan statistik laga. Secara total, wasit asal Yogyakarta itu mencabut empat  kartu kuning, dua di antaranya untuk pemain Arema FC plus satu kartu merah.

Baca Juga
Baca Juga

Tak hanya itu, wasit Agus Fauzan juga menghentikan laga imbas terjadinya pelanggaran sebanyak 32 kali, dengan 14 kali diantaranya dilakukan Johan Ahmad Farizi dkk.

Pelatih Eduardo Almeida punya sudut pandang tersendiri dari kerasnya laga semalam. Menurutnya, semua masih berada dalam situasi normal.

"Pertandingan memang berlangsung keras. Pemain kedua tim menampilkan determinasi dan semangat tinggi setelah sekian lama tidak merasakan atmosfer kompetisi," kata Almeida.


1. Ogah Berkomentar

Pertandingan BRI Liga 1 2021-2022 antara PSM Makassar vs Arema FC pada Minggu (05/09/21).

Kendati demikian, Eduardo Almeida enggan mengomentari kinerja wasit. Sebagai pelatih, domain penilaiannya adalah hanyalah performa pemain Arema FC di atas lapangan.

Sehingga, sikap terbaik kepada wasit adalah menaruh respek karena menjalankan mereka sama-sama bekerja keras di profesi masing-masing.

"Saya tidak akan mengomentari lebih detail terhadap kepemimpinan wasit. Karena memang bukan kewenangan saya," cetus Eduardo Almeida.

Baca Juga
Baca Juga

"Apa pun keputusan wasit, saya harus respek. Termasuk soal kartu merah, yang tentu saja menyulitkan kami," tuntas pelatih asal Portugal itu.

PSM MakassarWasitLiga IndonesiaArema FCLiga 1Bola IndonesiaEduardo AlmeidaBerita Liga 1BRI Liga 1 2021-2022

Berita Terkini