Menangi Laga ke-1000 Bersama Roma, Jose Mourinho Selebrasi Liar Bak Anak Kecil
FOOTBALL265.COM - Jose Mourinho kegirangan saat menangi laga ke-1000 bersama AS Roma, Senin (13/09/21).
Di bawah arahan Jose Mourinho, AS Roma kembali tunjukkan taji di pekan ketiga Liga Italia dengan meraih kemenangan dramatis saat menjamu Sassuolo.
Dalam laga yang berlangsung di Stadio Olimpico tersebut, AS Roma menang tipis 2-1 sekaligus menjaga rekor tak pernah kalah mereka musim ini.
Dua gol Roma dibukukan oleh Brian Cristante pada menit ke-37 dan Stephan El Shaarawy di injury time (90+1). Serigala Ibu Kota pun menjadi pemuncak klasemen dengan raihan 9 poin.
Hal yang menarik, kemenangan Roma rupanya menjadi laga ke-1000 yang sudah dilakoni Jose Mourinho. Tak ayal, pelatih asal Portugal melakukan perayaan dengan selebrasi unik.
Jose Mourinho langsung lari kegirangan bak anak kecil di pinggir lapangan menuju belakang gawang Sassuolo dan bergabung bersama para pemainnya.
Pelatih berjuluk The Special One lantas mengakui bahwa laga ke-1000 ini sangat spesial untuknya.
"Selama seminggu, saya membohongi diri sendiri, memberi tahu semua orang bahwa ini bukan pertandingan spesial. Saya mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa itu tidak istimewa. Itu adalah pertandingan yang spesial," kata Mourinho kepada DAZN.
"Hari ini saya bukan pria 58 tahun, tetapi berusia 14 tahun, ketika Anda mulai memimpikan karier di sepakbola. Saya berlari seperti bocah dan saya meminta maaf kepada (pelatih kepala Sassuolo) Alessio Dionisi, mereka memainkan permainan yang fantastis," imbuhnya.
1. Sarat Pengalaman
Mourinho adalah pelatih yang sudah melalang buana ke berbagai tim di eropa. Dari mulai Benfica, Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur.
Musim terbaik Mourinho adalah saat menukangi Inter Milan. Bersama Nerazurri, The Special One berhasil mendapatkan trebel winner pada musim 2009/2010.
Kini ia menjalani karier keduanya di Italia, dengan performa AS Roma yang menjajikan di awal musim 2021/22, Mourinho bisa saja menjadi kandidat kuat untuk merebut scudetto dari Inter Milan, mantan klubnya.