Butuh Peremajaan, 3 Gelandang Bertahan Underrated yang Bisa Dibeli Manchester United
FOOTBALL265.COM - Kedatangan Cristiano Ronaldo, Raphael Varane, dan Jadon Sancho memang sudah menaikkan level Manchester United di Inggris maupun Eropa, namun jelas mereka belum sepenuhnya sempurna. Masih ada pos yang belum mereka tambal dengan seksama.
Walau sudah jadi problem sejak lama, United belum juga meremajakan sektor gelandag bertahan mereka. Nemanja Matic memang masih bisa diandalkan dalam beberapa kesempatan, tetapi faktor usia membuat fisiknya mengalami penurunan.
Scott McTominay dan Fred yang biasa didapuk sebagai jangkar tim oleh manajer Ole Gunnar Solskjaer bukanlah gelandang bertahan sejati. Keduanya lebih cocok didapuk sebagai midfielder tipe box-to-box sehingga seorang yang asli masih harus dicari.
Namun untuk mendapatkan seorang destroyer elit United butuh dana besar yang sepertinya belum tersedia lagi setelah jor-joran di musim panas lalu. Maka dari itu berikut tiga gelandang bertahan underrated yang bisa mereka pantau.
1. Wilmar Barrios
Untuk ukuran pemain yang memiliki 41 caps untuk Kolombia, Barrios terbilang kurang akrab di telinga pecinta sepak bola. Padahal untuk Zenit St. Petersburg, pemain 27 tahun ini terkenal dengan kekuatan, kecepatan, dan kemampua menghentikan serangan lawan dari lini sentral.
Data dari Wyscout menunjukkan jika Barrios punya rata-rata 13,4 aksi bertahan per 90 menit musim lalu. Sebagai pembanding, Wilfried Ndidi, yang merupakan gelandang bertahan papan atas Liga Inggris 'hanya' punya 12,2. Ia juga mampu memenangi 66 persen dari duelnya di lapangan.
Ia memang hanya bertinggi 178 cm namun keberadaan bek tengah menjulang di skuat United membuat kekurangannya itu tidak akan terlalu mengganggu. Harga pasaran Barrios ada di angka 18 juta Euro dengan kontrak yang akan habis per Juli 2023.
1. 2. Diadie Samassekou
Digambarkan sebagai gelandang yang enerjik, pandai membaca arah bola, dan rajin melakukan pressing. Bintang TSG Hoffenheim ini punya karakter yang cocok untuk jadi seorang destroyer lini tengah.
Untuk ukuran gelandang bertahan, Samassekou sebenarnya masih sedikit berorientasi menyerang sehingga lebih cocok disebut sebagai Fred yang lebih baik. Akan tetapi penggawa timnas Mali ini lebih fasih dalam memerankan peran pivot ganda bersama seorang rekan yang lebih kreatif.
Samassekou lebih ekonomis dibanding Barrios dengan harga 14 juta Euro. Walau demikian nominal tersebut masih bisa naik mengingat kontraknya dengan Hoffenheim masih berlaku hingga Juni 2024.
3. Azor Matusiwa
Baru menemukan klub baru pada musim panas lalu usai pindah dari Groningen ke Reims, United mungkin terlambat untuk mendapat jasa Matusiwa. Akan tetapi usianya masih 23 tahun sehingga masa depannya pun cukup panjang tersisa.
Oleh The Athletic, pemain kelahiran Belanda berdarah Angola ini punya senjata berupa kesadaran tentang posisi lawan di lapangan juga atribut bertahan yang baik. Terbukti dengan adanya 12,7 defensive action per 90 menit di mana sembilan di antaranya adalah tekel.
Dididik oleh akademi Ajax Amsterdam, Matusiwa terlatih untuk tahu kapan harus melepas umpan jenis tertentu. Artinya selain bisa merebut bola, ia juga siap mendistribusikannya seorang diri. Layaknya dua kandidat lain, ia bukan pemain tinggi namun otak sepak bola miliknya cukup menutupi kekurangan ini.