Jajal Venue Piala Dunia, Teco Sebut 3 Stadion Bali Layak Gelar Liga 1
FOOTBALL265.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, menilai tiga stadion di Bali layak jadi tuan rumah gelaran kompetisi Liga 1 2021/2022. Tiga venue proyeksi Piala Dunia U-20 2023 itu kualitasnya sangat bagus.
Bali United mendapat kesempatan dari Kementerian PUPR untuk menjajal lima venue hasil renovasi. Fadil Sausu dkk diminta untuk memberi masukan terkait kualitas dari setiap venue.
Venue itu terdiri dari Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Stadion Ngurah Rai (Denpasar), Stadion Kompyang Sujana (Denpasar), Lapangan Samudra (Badung) dan Lapangan Trisakti (Badung).
Hasilnya pun memuaskan Bali United. Stefano Cugurra Teco menyebut semua lapangan yang dijajal memiliki kualitas yang luar biasa. Jauh bila dibandingkan dengan kondisi sebelum direnovasi.
"Kualitas yang sekarang jauh lebih bagus dari pertama saya datang tahun 2019. Kualitas rumput jauh lebih bagus. Ada banyak perubahan dari hasil renovasi," ucap Teco.
Bahkan, Teco tak segan menyebut Bali layak jadi tuan rumah salah satu seri Liga 1. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Stadion Ngurah Rai, dan Stadion Kompyang Sujana punya kualitas bagus.
"Kita lihat Jogja dan Solo punya kualitas bagus. Jadi harus ada Liga 1 di sini. Bali juga harusnya ada, sudah renovasi, lapangan bagus sekali. Seharusnya bisa main satu seri di Bali," tutur Teco.
"Bali punya minimal tiga stadion yang bagus. Ada Dipta, Ngurah Rai dan satu lagi (Kompyang Sujana). Lapangan buat latihan juga banyak dan bagus. Ketika tim-tim Liga 1 datang ke sana (Bali) pasti senang, karena lapangan bagus," lanjut Teco.
1. Bali sebagai Lokasi Liga 1?
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri diketahui belum memilih Bali sebagai lokasi salah satu seri Liga 1. Setelah Jabotabek dan Jateng-DIY, seri 3 kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia akan berlangsung di Jawa Timur.
Dengan dibukanya penerbangan internasional di Bali mulai bulan ini, bisa saja Liga 1 turut menyambangi Pulau Dewata. Upaya ini menjadi bagian dari cara mendongkrak Pulau Dewata yang meredup selama Covid-19.