Napak Tilas Piala AFF 1998: Timnas Indonesia dan Petaka Sepak Bola Gajah
FOOTBALL265.COM - Mengenang kembali perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 1998, yang terkenal dengan sebutan sepak bola gajah, dan rupanya berbuntut panjang.
Piala AFF 1998 (dulunya Piala Tiger) sangat membekas di benak masyarakat Indonesia. Bukan karena prestasi, tapi ada kontroversi yang membuat Merah Putih ikut tercoreng.
Pada pertandingan pamungkas Grup A, saat Timnas Indonesia menghadapi skuat Thailand pada 19 Agustus 1998, ada insiden yang dikenal sebagai 'sepak bola gajah'.
Sebelum laga ini, Indonesia dan Thailand sudah memastikan diri lolos ke semifinal. Hanya saja, hasil laga ketiga Grup A ini menentukan lawan yang akan dihadapi.
Laga yang digelar di Stadion Thong Nat di Vietnam itu terasa sangat hambar. Kedua tim seolah tak mau memenangi duel, sebab sama-sama tak ingin menjadi juara grup A.
Pasalnya, juara Grup A akan berjumpa Timnas Vietnam, sang tuan rumah sekaligus tim yang diunggulkan di Piala AFF 1998 lalu.
Bagi Thailand, hasil seri saja sudah cukup untuk merealisasikan keinginan sebagai runner-up. Sedangkan bagi Indonesia, harus kalah agar tak bersua Vietnam.
Laga mulai memanas saat Miro Baldo Bento membawa Indonesia unggul di menit ke-53, kemudian dibalas oleh pemain Thailand, Krisada Piandit sepuluh menit berselang.
Sang kapten, Aji Santoso, lantas mencetak gol kedua untuk skuat Garuda pada menit ke-83, lantas tiga menit kemudian, dibalas akuat Thailand melalui Therdsak Chaiman.
Namun, drama memalukan justru terjadi di pengujung laga. Mursyid Effendi yang ada di lini pertahanan Timnas, mencetak gol bunuh diri yang anehnya disambut tepuk tangan.
Amarah banyak orang pun terpancing. Warga Vietnam ikutan geram, sehingga diluapkan dengan demonstrasi di depan Hotel Kimdo, lokasi tim Indonesia menginap.
Meski begitu, laga semifinal terus berlanjut. Tim Singapura yang sebelumnya dianggap remeh malah berhasil menjadi juara, usai menaklukkan Vietnam dengan skor 1-0.
Sementara Indonesia yang lagi-lagi bersua Thailand, akhirnya unggul 5-4 melalui adu penalti, setelah bermain imbang 3-3, dan mengamankan posisi ketiga Piala AFF 1998.
1. Mursyid Effendi jadi Korban
Fenomena 'sepak bola gajah' di Piala AFF 1998 ini pun berbuntut pajang. FIFA turun tangan dan melakukan penyelidikan secara mendalam kepada Indonesia dan Thailand.
Ketua Umum PSSI saat itu, Azwar Anas, yang juga hadir menyaksikan pertandingan Indonesia vs Thailand, langsung membuat pernyataan mundur dari jabatannya itu.
Sementara Mursyid Effendi diganjar sanksi larangan bermain seumur hidup di pentas internasional. Kemudian, Indonesia dan Thailand didenda 40 ribu dolar Amerika.
Awalnya, Mursyid Effendi mengaku tak masalah saat membuat gol bunuh diri untuk Timnas Indonesia, karena didukung oleh tim. Namun, ia justru menyesal di kemudian hari.
"Saya baik-baik saja setelah pertandingan itu. Tapi, jarak sebulan, semua cuci tangan. Saya yang menanggung cacian dan hujatan seumur hidup," ucap Mursyid via Fourfourtwo.