Kembali Dirugikan Wasit Liga 1, Pelatih Bhayangkara FC: Saya Malu!
FOOTBALL265.COM - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster kembali mengkritik kinerja wasit di Liga 1 2021-2022. Baginya permasalahan wasit di Liga Indonesia menjadi permasalahan klasik yang terus berulang dan tak kunjung ada perubahan.
Paul Munster memang menaruh kecewa terhadap kepemimpinan wasit di laga Bhayangkara FC melawan PSIS Semarang. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (26/11/21) malam berakhir dengan skor 0-0.
Paul Munster menilai dalam laga tersebut, Bhayangkara kembali mendapat keputusan yang kontroversi. Dimana terkait di kartu merah Lee Yujun di menit 79.
Lee Yujun di kartu merah pada menit ke-79 karena tangannya mengenai wajah pemain PSIS Semarang. Menurutnya, pemain PSIS juga harus menerima kartu serupa karena lebih dahulu melakukannya.
"Banyak hal janggal dalam beberapa pertandingan terakhir yang merugikan kami. Termasuk dalam pertandingan tadi, di mana pemain PSIS memukul Lee duluan," kata Munster usai pertandingan.
"Memang ada sedikit reaksi dari Lee, tetapi jika itu kartu merah, seharusnya kedua pemain mendapatkan kartu merah jadi kami mau lihat laporan pertandingannya," terangnya.
Memang bukan semata keputusan di laga semalam. Bagi Paul, permasalahan wasit ada sejak lama di sepakbola Indonesia seakan sulit dibenahi. Sehingga, eks juru formasi Timnas Vanuatu itu beranggapan selalu dipaksa move on menatap laga berikutnya, tanpa ada solusi.
"Satu hal yang dikecewakan, walaupun saya bukan orang Indonesia, saya malu dengan kepemimpinan perangkat pertandingan," terangnya.
1. Kualitas Wasit Dipertanyakan
"Mereka sering membuat keputusan yang salah, yang bisa dibilang memalukan. Apa yang sebenarnya terjadi? Jujur saya tidak tahu dan juga tidak pernah menemukan jawaban yang pasti apa yang terjadi dengan wasit, bagaimana performa mereka."
"Dalam 2,5 tahun di Liga Indonesia, itu hal yang sama, tidak ada tindakan yang jelas agar perangkat pertandingan bekerja dengan bagus. Setiap tim dipaksa move on untuk pertandingan berikutnya setiap kali dirugikan, tidak ada solusi yang jelas," pungkasnya.