Duo Real Madrid Mencurigai Keabsahan Gelar Ballon d'Or Lionel Messi
FOOTBALL265.COM - Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, penganugerahan gelar Ballon d'Or 2021 pada Lionel Messi memancing pro-kontra. Banyak pihak yang mempertanyakan kredibilitas panitia dan para pemegang hak suara tak terkecuali tokoh-tokoh Real Madrid.
Salah satunya adalah Toni Kroos. Gelandang Los Blancos tersebut merasa jika rekan satu timnya saat ini, Karim Benzema, lebih cocok untuk meraih trofi bola emas dari France Football.
Nyatanya Benzema yang tampil apik sepanjang tahun ini baik untuk Real Madrid maupun tim nasional Spanyol hanya menduduki peringkat keempat. Ada jarak 364 suara yang memisahkannya dengan Messi.
Kroos bahkan yakin bahwa tidak seharusnya Messi yang kini berbaju Paris Saint-Germain finis lebih tinggi dari Cristiano Ronaldo yang berada di tangga keenam.
Walau tidak semoncer tahun yang sudah-sudah, CR7 di usia 36 tahun masih kuat menopang Manchester United nyaris seorang diri.
"Karim menurutku harusnya bisa menang. Aku adalah saksi dari jarak dekat yang tahu bagaimana hebatnya ia dalam setahun terakhir," ungkap Kroos dalam siniar pribadinya.
"Aku lihat Cristiano juga masih banyak mencetak gol-gol yang menentukan belakangan ini. Manchester United masih ada di Liga Champions berkat kerja kerasnya. Messi harusnya ada di belakang Cristiano," tambah sang pemain Jerman.
Mantan kapten dan kiper Real Madrid, Iker Casillas, juga diketahui menyuarakan opini serupa. Meski tidak menjurus pada satu nama, yang jelas eks stopper timnas Spanyol itu yakin Messi bukan pesepak bola terbaik sejagat setidaknya di 2021.
1. Ballon d'Or tak lagi Akurat?
"Semakin kesini semakin susah untuk percaya pada anugerah sepak bola. Bagiku, Messi masuk lima pemain terbesar sepanjang sejarah namun (ia tidak pantas menang)," beber Casillas via Twitter.
"Anda seharusnya tahu bagaimana cara menyusun daftar pemain-pemain terbaik untuk setiap musimnya. Itu bukan sesuatu yang rumit," imbuhnya lagi.
Tudingan tak sedap soal Ballon d'Or menganakemaskan Messi seperti yang diutarakan duo Real Madrid sebenarnya sudah terdengar sejak lama. Terutama kala La Pulga jadi pemenang edisi 2010 saat masih berkostum Barcelona mengalahkan Wesley Sneijder yang meraih treble winners bersama Inter Milan.
Dibatalkannya penganugerahan pada 2020 lalu juga dicurigai dilakukan France Football untuk mencegah Robert Lewandowski untuk menang. Tentu saja ini mencederai pamor Ballon d'Or sebagai penghargaan individu paling prestisius di sepak bola.