x

Dokter Gadungan PSS Sleman, Tio Nugroho: Skandal Terburuk Sepak Bola Kita!

Jumat, 3 Desember 2021 16:05 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Logo klub Liga 1, PSS Sleman.

FOOTBALL265.COM - Pembahasan tentang dokter gadungan mencuat di Liga 1 2021-2022. Skandal ini baru saja menimpa klub PSS Sleman, membuat Tio Nugroho buka suara.

Kasus ini pertama kali diangkat oleh sosok kardiolog di Twitter @iqbalamin89. Ia tidak menemukan nama Elwizan Aminuddin di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Temuan yang dipajang di media sosial itu langsung menyita perhatian publik. Bahkan, PT Liga Indonesia Baru dan Satgas Covid-19 turun langsung melakukan penyelidikan.

Baca Juga
Baca Juga

Berdasarkan penelusuran, terbukti bahwa Amin, sapaan Elwizan Aminuddin, tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar, dan selama ini ia menjadi dokter gadungan.

Elwizan Aminuddin memang menyatakan mundur dari jabatannya di PSS Sleman. Namun faktanya, PSS bukan satu-satunya klub yang sempat menggunakan jasa Amin.

Diketahui sebelumnya, Elwizan Aminuddin juga pernah bekerja untuk PS TNI, Madura United, Bali United, Kalteng Putra, Timnas Indonesia U-16, bahkan juga Timnas U-19.

Skandal ini jelas saja menjadi perhatian nasional. Bahkan, salah satu komentator sepak bola kenamaan, Tio Nugroho, dibuat geram dengan ulah dokter gadungan ini.

Baca Juga
Baca Juga

"Kalau memang berita ini fix terbukti benar, ini akan menjadi skandal terburuk dalam sepak bola kita," ungkap Tio Nugroho.

"Skandal ini lebih menakutkan dibandingkan kasus match fixing sekali pun. Masalahnya, mempertaruhkan nyawa manusia," lanjut Tio Nugroho melalui media sosial Instagram.


1. Dokter Liga 1 Bermasalah?

Tangkapan layar saat pemain Persiraja dilarikan ke RS di laga kontra Persib

Kontroversi mengenai tenaga medis di kompetisi sepak bola Liga 1 juga sempat menimpa Persiraja Banda Aceh. Mereka dinilai tidak kompeten menangani pemain.

Saat bersua Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, November lalu, salah stau pemain Persiraja, Ramadhan, sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan.

Namun, seorang yang tampak sebagai tim medis Persiraja cuma memberi kompres es untuk perut Ramadhan. Satu orang lainnya nampak mengangkat perut sang pemain.

Hal ini jelas saja menimbulkan kepanikan di khalayak penggemar sepak bola nasional. Apakah tim medis dan dokter dari klub Liga 1 sudah memiliki kompetensi yang sesuai?

PSS SlemanLiga IndonesiaPersiraja Banda AcehLiga 1Tio NugrohoIkatan Dokter Indonesia (IDI)Berita Liga 1Liga 1 2021

Berita Terkini