Tak Hanya Taisei Marukawa, Beto Goncalves Akui Sepak Bola Indonesia Bikin Capek
FOOTBALL265.COM - Tidak hanya Taisei Marukawa, Beto Goncalves juga mengakui bahwa sepak bola Indonesia bikin capek.
Taisei Marukawa adalah bintang anyar Persebaya Surabaya. Meski baru berusia 24 tahun dan pertama kali bermain di Liga Indonesia, tapi ia mencatatkan statistik fantastis.
Tampil dalam 15 laga, Taisei Marukawa sukses membukukan sembilan gol dan lima assist untuk Bajul Ijo. Ia menjadi salah satu pemain impor Liga 1 2021 paling produktif.
Namun, beberapa waktu lalu, gelandang asing Persebaya Surabaya ini menyebutkan jika filosofi sepak bola Indonesia sangat jauh berbeda dengan di Eropa.
Klub Eropa menerapkan filosofi Tiki-taka, dan tidak menuntut setiap pemain untuk berlari-lari di sepanjang pertandingan.
Berbeda dengan klub di Indonesia yang menuntut pemainnya untuk banyak berlari, sehingga gelandang kelahiran Jepang itu mengaku harus menyesuaikan kembali.
"Kalau sepak bolanya di sini (Indonesia), mereka selalu berlari-lari. Kalau di Eropa, kadang beberapa pemain itu tidak harus berlari, main santai saja," jelas Taisei.
"Mereka bermain tiki-taka, mereka hanya passing, kemudian finishing. Sedangkan di Indonesia, semuanya berlari, itu hal yang berbeda, capek juga," lanjutnya.
Rupanya, tak hanya Taisei Marukawa yang mengaku sepak bola Indonesia bikin capek. Pemain yang sudah lama berkarir di Tanah Air, Beto Goncalves juga sepakat.
1. Beto Goncalves: Saya Harus Adaptasi
Tak hanya Taisei Marukawa yang mengaku Liga Indonesia bikin capek. Pemain yang sudah lama berkarir di Tanah Air, Beto Goncalves juga mengakui hal yang sama.
Pada awal karirnya di Liga Indonesia, Beto mengaku tidak sulit beradaptasi dengan suasana di Tanah Air, sebab ada banyak kesamaan dengan negara Brasil.
Namun, Beto Goncalves justru perlu waktu untuk beradaptasi dengan gaya permainan Indonesia yang terus berlari-lari, sehingga membuatnya perlu banyak stamina.
"Budaya Indonesia berbeda dari Brasil, makanannya. Kalau cuaca nggak terlalu berbeda karena cuaca di kota saya mirip. Menyetir juga, di Brasil kiri, di sini kanan."
"Permainannya juga beda, di Brasil lebih pelan, kalau di sini wus wus wus (bergerak cepat), jadi saya harus adaptasi, tapi tidak masalah," ucap Beto via Tiento Indonesia.